Hubungan antara Apple dan Foxconn yang sudah berjalan bertahun-tahun disebut tengah merenggang. Ada apa ya?
Foxconn adalah salah satu rekanan Apple yang merakit bermacam produk seperti iPhone, iPad, dan lainnya. Hubungan keduanya merenggang karena permasalahan terkait perbedaan tingkat keuntungan yang terlalu jauh antara keduanya.
Saat ini profit margin kotor Apple sudah mendekati 40%, sementara Foxconn mentok di satu digit. Hal ini memicu Foxconn untuk menggunakan cara yang aneh untuk meningkatkan keuntungannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya adalah Foxconn secara rutin melapor ke Apple kalau mereka terus merekrut pegawai, meski sebenarnya tak mereka lakukan. Foxconn pun menggunakan peralatan milik Apple saat merakit produk untuk rival Apple, dan juga mengambil jalan singkat saat menguji produk.
Alhasil Apple pun curiga dan terus meningkatkan pengawasan terhadap pegawai dan peralatan mereka yang ada di pabrik milik Foxconn, demikian dikutip detikINET Macrumors, Rabu (28/10/2020).
Untuk meningkatkan keuntungannya, Foxconn juga mencoba untuk menjual peralatan mereka yang seharusnya dipakai untuk fasilitas perakitan dan pengujian komponen. Mereka bahkan menggunakan cairan kimia buatan sendiri untuk memoles layar iPhone, dari yang seharusnya menggunakan cairan kimia dari perusahaan asal Jepang.
Lalu pada saat merakit iPhone 7, mereka pernah melanggar aturan Apple. Yaitu dengan merakit ulang ponsel 'reject' yang tak memenuhi standar. Hal ini tentunya disembunyikan dari Apple.
Foxconn bahkan pernah memberikan tur untuk pegawai Google ke pabrik mereka, tepatnya di fasilitas perakitan MacBook 12 inch, sebelum produk itu dirilis ke pasaran.
Baca juga: Apple Tambah Lagi Pabrik iPhone di India |
Ada lebih dari 20 orang mantan pegawai Apple dan Foxconn yang mengakui bahwa hubungan antara Apple dan Foxconn memang sudah berubah sejak Apple mulai mendiversifikasi pemasok komponennya.
Contohnya adalah Apple awalnya berencana untuk menyerahkan perakitan AirPods Pro ke Foxconn, yang kemudian sudah mulai menyiapkan fasilitas produksi di pabriknya. Namun pada akhirnya, perakitan AirPods Pro malah diserahkan ke kompetitor Foxconn.
Setiap tahunnya, Foxconn memproduksi 60 sampai 70% iPhone yang beredar di dunia. Apple pun merupakan konsumen Foxconn terbesar, maka tak aneh jika strategi diversifikasi Apple itu membuat Foxconn terancam.
(asj/fay)