Baidu Mau Bangun Perusahaan Bioteknologi
Hide Ads

Baidu Mau Bangun Perusahaan Bioteknologi

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 10 Sep 2020 18:14 WIB
A woman is silhouetted against the Baidu logo at a new product launch from Baidu, in Shanghai, China, November 26, 2015. REUTERS/Aly Song/File Photo
Baidu Mau Bangun Perusahaan Bioteknologi (Foto: Reuters/Aly Song)
Jakarta -

Baidu sedang dalam diskusi dengan sejumlah investor untuk mengumpulkan dana hingga USD 2 miliar. Raksasa mesin pencarian ini mau membangun perusahaan bioteknologi.

Dikutip dari CNBC, perusahaan ini nantinya akan menjadi entitas yang berdiri sendiri, bukan anak perusahaan Baidu. Sejumlah investor sudah menunjukkan minatnya untuk bergabung dalam pendanaan ini.

CEO Baidu Robin Li disebut terlibat secara personal dalam proyek bioteknologi ini. Sejauh ini baru informasi tersebut yang didapat. Sumber yang dikutip CNBC tidak bersedia membeberkan lebih lanjut. Baidu pun menolak memberikan komentar terkait laporan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan teknologi ini akan fokus mengembangkan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan komputasi untuk membuat obat baru dan diagnosis dini bermacam penyakit seperti kanker.

Algoritma yang kuat dapat digunakan untuk memindai file dan gambar rekaman medis untuk membantu mengembangkan obat lebih cepat dari yang manusia bisa lakukan.

ADVERTISEMENT

Langkah Baidu dilakukan ketika banyak perusahaan teknologi China berupaya meningkatkan kehadiran mereka di bidang perawatan kesehatan. Patut diakui, situasi pandemi virus Corona turut mendorong langkah ini.

Selain Baidu, ada Alibaba, WeDoctor yang didukung Tencent, dan Huawei yang ikut terjun untuk membantu bidang medis, mulai dari pengiriman obat, konsultasi online dengan dokter, dan analisis citra medis.

Sebelumnya, awal tahun ini, Baidu juga memberikan algoritma yang disebut "LinerFold" secara gratis kepada lembaga pengujian gen, pusat kendali epidemi, dan lembaga penelitian. Algoritma itu dirancang untuk mengidentifikasi susunan genetik virus, yang dapat membantu mengembangkan vaksin.

Dalam beberapa tahun terakhir, Baidu yang bisnis utamanya adalah mesin pencarian internet, memang sedang mencoba untuk berekspansi ke area baru, mulai dari mobil tanpa sopir hingga teknologi kesehatan.




(rns/fay)