Blokir China Bikin Download Aplikasi India Melesat
Hide Ads

Blokir China Bikin Download Aplikasi India Melesat

- detikInet
Senin, 07 Sep 2020 22:10 WIB
CHIBA, JAPAN - SEPTEMBER 20:  A booth attendant plays a video game on a smartphone during the Tokyo Game Show 2018 on September 20, 2018 in Chiba, Japan. The Tokyo Game Show is held from September 20 to 23, 2018.  (Photo by Tomohiro Ohsumi/Getty Images)
Foto: Tomohiro Ohsumi/Getty Images
Jakarta -

Perdana Menteri India Narendra Modi memuji sejumlah aplikasi lokal yang langsung mengisi kebutuhan pasar setelah diberlakukannya pelarangan terhadap aplikasi China.

"Semua orang percaya pada kemampuan orang India untuk inovatif dan menyajikan solusi dan ketika ada rasa dedikasi dan kasih sayang, maka kekuatan ini menjadi tidak terbatas. Di awal bulan ini, kaum muda negara ini diberi tantangan dalam inovasi aplikasi," kata PM Modi seperti dikutip dari Live Mint, Senin (7/9/2020).

"Anak muda kita dengan sepenuh hati berpartisipasi dalam Atmanirbhar Bharat App Innovation Challenge. Sekitar 7.000 karya telah diterima termasuk hampir dua pertiga aplikasi yang dibuat oleh anak-anak muda dari kota-kota yang jauh," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pujian yang dilontarkan PM Modi dalam sebuah acara ini melesatkan popularitas aplikasi lokal. Beberapa aplikasi India dari berbagai kategori, menempati urutan teratas dari di Google Play Store.

Aplikasi seperti Snack Video, PickU, Josh, Sharechat, dan Moj, berada di daftar 10 besar, bersaing dengan aplikasi yang sudah besar seperti Google Meet, Snapchat, dan Zoom Cloud Meetings.

ADVERTISEMENT

Di kategori aplikasi sosial, Josh, ShareChat, MoJ, Roposo, dan Chingari ditampilkan di 'top chart'. Short video editing jadi fitur paling populer di antara aplikasi-aplikasi ini.

Perdana Menteri juga mendesak warga negara India untuk mulai belajar menggunakan dan terhubung dengan aplikasi-aplikasi ini. Menurutnya, ini adalah indikasi yang baik untuk ke depannya.

Awal bulan ini, India melarang 118 aplikasi asal China, termasuk game populer milik Tencent Holdings, PUBG, aplikasi milik Baidu, dan ShareSave Xiaomi.

Langkah ini, oleh Menteri Teknologi India disebut 'serangan digital', sebagai respons terkait peristiwa bentrokan yang terjadi di antara pasukan China dan India di perbatasan Himalaya Juni lalu.




(rns/fay)