Berbagai Upaya Baidu hingga Alibaba Lawan Virus Corona
Hide Ads

Berbagai Upaya Baidu hingga Alibaba Lawan Virus Corona

Rachmatunnisa - detikInet
Minggu, 08 Mar 2020 20:46 WIB
teknologi lawan corona
Ilustrasi. Foto: Istimewa
Jakarta -

Para raksasa teknologi China mempercepat upaya mereka di bidang teknologi kesehatan untuk melawan wabah virus corona. Dari software canggih hingga artificial inteligence (AI) alias kecerdasan buatan dikerahkan.

Sementara perusahaan teknologi AS dari Apple hingga Microsoft telah berbicara secara terbuka mengenai dorongan mereka terhadap teknologi kesehatan, perusahaan-perusahaan China ini diam-diam bekerja di balik layar. Ini dia yang mereka lakukan, seperti dikutip dari CNBC.

1. Alibaba

Pada Januari, Alibaba meluncurkan layanan klinik online pada aplikasi Alipay dan Taobao untuk para penggunanya yang berada di provinsi Hubei, tempat virus corona mulai merebak. Layanan yang memungkinkan pengguna melakukan konsultasi online dengan dokter ini kemudian diperluas ketersediaannya ke Beijing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian pada Februari, Alibaba merilis layanan pengiriman obat untuk orang-orang yang membutuhkan obat-obatan untuk penyakit kronis. Layanan ini muncul di tengah kondisi rumah sakit kewalahan menangani kasus virus corona dan sumber daya terbatas yang bisa membantu penderita penyakit kronis membutuhkan perawatan segera.

Kelompok riset Alibaba juga mengembangkan algoritma kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) baru untuk menganalisis pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT). Alibaba mengklaim AI-nya dapat mengidentifikasi perbedaan gambar antara pneumonia yang terinfeksi virus corona dengan yang tidak dalam 20 detik dan tingkat akurasi mencapai 96%.

ADVERTISEMENT

Alibaba menggratiskan platformnya ini ke lembaga penelitian global untuk mempercepat upaya penelitian terkait virus corona, dan agar para ilmuwan bisa lebih cepat membuat vaksin.

2. Baidu

Perusahaan mesin pencarian terbesar di China ini juga mengembangkan AI. Baidu saat ini menjalankan platform konsultasi dokter online gratis. Disebutkan Baidu, platform ini telah menangani lebih dari 15 juta pertanyaan pengguna dan menampung lebih dari 100.000 dokter untuk menjawabnya.

Baidu juga memberikan algoritme yang disebutnya 'LinerFold' secara gratis ke lembaga pengujian gen, pusat kontrol epidemi, dan lembaga penelitian global. Algoritma ini dapat membantu para ilmuwan memahami susunan genetik dari virus corona, dan dapat membantu upaya mengembangkan vaksin.

3. Tencent

Tencent adalah salah satu perusahaan game terbesar di dunia, namun lebih dikenal dengan aplikasi chatnya yang bernama WeChat. Perusahaan ini telah meluncurkan layanan konsultasi kesehatan online gratis melalui lima platform layanan kesehatan online lewat WeChat.

Ada juga semacam chatbot yang memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan dan mendapatkan diagnosis dasar.

Tencent juga telah membuka fasilitas superkomputer miliknya untuk membantu para peneliti menemukan obat untuk pasien yang terjangkit virus corona.

4. Huawei

Di balik namanya yang dikenal dengan peralatan jaringan telekomunikasi dan smartphone, Huawei juga memiliki bisnis cloud yang kecil namun terus berkembang.

Unit bisnis cloud-nya bersama dengan perusahaan bernama GrandOmics Biosciences, mengembangkan alat untuk memahami susunan genetik dari virus corona.

Teknologi Huawei juga sedang digunakan oleh para peneliti untuk memindai obat-obatan untuk menemukan satu yang mungkin cocok untuk pengobatan COVID-19. Selain itu, platform mereka juga digunakan untuk analisis CT scan yang dapat membantu mengidentifikasi pasien dengan virus corona.

5. DiDi

DiDi adalah layanan ride hailing terbesar di China. Mereka juga punya bisnis cloud computing. Mereka pun membuka fasilitas cloud-nya secara gratis untuk penelitian dan proyek bantuan yang berkaitan dengan virus corona.

DiDi mengatakan, beberapa organisasi analisis data medis telah menerapkan dan mulai menggunakan layanan mereka untuk analisis data, simulasi intervensi, dan logistik nasional / regional.