Mediatek Minta Restu AS Pasok Chip Huawei
Hide Ads

Mediatek Minta Restu AS Pasok Chip Huawei

Rachmatunnisa - detikInet
Minggu, 30 Agu 2020 16:40 WIB
MediaTek Dimensity 1000 5G
Mediatek Minta Restu AS Pasok Chip Huawei. Foto: dok. Mediatek
Jakarta -

Huawei bisa kerepotan memenuhi kebutuhannya akan pasokan chip. Mediatek pun harus meminta restu terlebih dahulu kepada pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk memasok chip buat Huawei.

Menyusul larangan perdagangan yang diberlakukan pada Huawei tahun lalu, pemerintah AS memberikan lisensi umum sementara (temporary general license/TGL) pada perusahaan untuk melakukan bisnis secara terbatas dengan perusahaan AS.

Lisensi ini telah diperpanjang beberapa kali selama setahun terakhir. Sayangnya, perpanjangan terbaru yang berakhir di awal bulan ini, tidak diperpanjang lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, pemerintah AS memperketat pembatasannya pada Huawei dan mengumumkan bahwa semua pihak yang ingin berbisnis dengan Huawei harus mengajukan aplikasi lisensi untuk transaksi yang sebelumnya diizinkan berdasarkan TGL.

Dikutip dari Reuters, sesuai dengan persyaratan yang baru, MediaTek Taiwan kini telah mengajukan izin AS untuk memasok chip buat Huawei. MediaTek telah mengajukan permohonan kepada pemerintah AS untuk mendapatkan izin melanjutkan bisnisnya dengan Huawei setelah peraturan AS yang baru berlaku pada 15 September.

ADVERTISEMENT

"MediaTek menegaskan kembali rasa hormat kami dalam mengikuti perintah dan aturan yang relevan terkait dengan perdagangan global, dan telah mengajukan izin kepada AS sesuai dengan aturan," demikian penyataan Mediatek dalam pengajuan izinnya.

Sejumlah analis memperkirakan MediaTek menjadi salah satu yang paling terdampak oleh pembatasan terbaru ini. Pasalnya, MediaTek berhenti menerima pesanan baru dari Huawei dan tidak berencana mengirimkan chip berikutnya setelah tanggal 15 September, jika pengajuan izinnya tidak disetujui pemerintah AS.

Pembatasan terbaru yang diberlakukan pada Huawei oleh pemerintahan Donald Trump bertujuan untuk menutup semua celah yang memungkinkannya membeli teknologi AS dari pihak ketiga dan dapat berdampak drastis pada perusahaan.

Untuk diketahui, pemerintah AS memberlakukan pembatasan perdagangan pada Huawei tahun lalu, menyusul tuduhan bahwa perusahaan tersebut menjual data pengguna ke pemerintah China untuk memata-matainya. Meski Huawei berulang kali membantah tudingan ini, Trump terus menekannya.




(rns/agt)