Ada beberapa faktor yang diakui Facebook dapat menyebabkan hal tersebut. Dalam laporan tiga bulanan terbarunya, Induk WhatsApp dan Instagram itu mengatakan bahwa pihaknya menyadari signifikansi terhadap dorongan balik yang datang dari para penegak hukum dan regulator.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai tambahan, penerimaan pasar terhadap mata uang seperti ini sangat lekat dengan ketidak pastian. Maka dari itu, tidak ada jaminan bagi Libra atau produk dan layanan asosiasi kami akan tersedia tepat waktu, atau bisa tidak tersedia sama sekali," kata Facebook, sebagaimana detikINET kutip dari CNBC, Selasa (30/7/2019).
"Kami sebelumnya tidak memiliki pengalaman yang berarti dengan mata uang digital atau teknologi blockchain, yang mungkin akan berdampak pada kemampuan kami untuk mengembangkan ini (Libra) hingga sukses dan memasarkan produk serta layanannya," ujarnya menambahkan.
Terkait dengan kondisi Libra yang terkesan terombang-ambing ini, untuk sekarang hingga jadwal peluncuran di masa depan, Facebook melalui juru bicaranya mengaku mereka akan terus bekerja sama secara terbuka dengan seluruh pihak terkait. "Kami tahu perjalanan untuk meluncurkan Libra akan panjang dan kami tidak bisa melakukannya sendirian," ucapnya.
"Bekerjasama dengan regulator, pembuat kebijakan, dan para ahli sangat penting terhadap kesuksesan Libra. Ini jadi alasan mengapa Facebook bersama anggota Libra Association membagikan rencana ini dari awal," tuturnya menambahkan.
Sebelumnya, bos blockchain Facebook, David Marcus, juga sempat mengatakan bahwa Libra tak akan diluncurkan sampai bisa memenuhi semua permasalahan regulasi. Menarik untuk ditunggu apakah Libra benar-benar bisa diluncurkan tahun depan atau tidak.
(mon/krs)