Bernilai 1,24 miliar yuan, aset milik Jia, istrinya dan tiga orang yang masih berafiliasi dengannya itu diblokir, dikarenakan LeEco tidak bisa membayar bunga pinjaman bank untuk mendanai bisnis smartphonenya.
LeEco sebelumnya dikenal sebagai Netflix-nya China, yakni perusahaan layanan streaming konten sekaligus membuat konten sendiri. Dalam perkembangannya, LeEco merambah bisnis lain termasuk smartphone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
LeEco semula berencana menjual smartphone-nya di pasar Amerika Serikat (AS) pada akhir tahun lalu. Malangnya, perusahaan asal China ini kemudian mengalami kesulitan keuangan. Kondisi ini memaksanya memangkas biaya operasional, termasuk mengurangi jumlah karyawan.
Jia yang mengundurkan diri dari jabatan CEO Mei lalu, masih berada di LeEco menempati posisi sebagai Chairman. Kepada para pemegang saham baru-baru ini, dia mengakui bahwa LeEco mengalami masalah keuangan yang lebih buruk dari yang diperkirakan.
April lalu, akuisisi LeEco atas perusahaan elektronik AS Vizio senilai USD 2 miliar dibatalkan karena bisnis LeEco yang kian memburuk. Padahal awalnya, akuisisi Vizio dimaksudkan LeEco untuk memudahkan perusahaannya memasuki pasar AS. (rns/fyk)