Nah, untuk memperkaya varian produknya di Indonesia, HTC kembali memperkenalkan Desire X yang berpenampilan menarik, responsif namun tak disangka ternyata juga irit baterai.
Lalu apa saja kelebihan dan kekurangan yang ada pada Desire X? Yuk, simak review detikINET kali ini.
Terlihat Eye Catching
|
Tuh kan mirip...
Tapi tentu, saat dipegang kedua ponsel tersebut jelas terasa, terutama karena dimensi layar Desire X yang lebih kecil dibanding One X. Tapi justru lebih terasa lebih pas di tangan.
Sepintas, Desire X juga terlihat seperti dibuat secara unibody, alias bagian belakang tidak bisa dilepas. Tapi itu cuma kelihatannya saja, meski tak ada celah untuk membuka casing di bagian belakang namun untuk memasukkan SIM Card atau memory card sangat mudah, cukup geser pemisah bodi di sudut kanan atas.
Desain yang cukup cemerlang, selain membuat bodi terasa lebih kokoh, desain tersebut membuat tampilan Desire X semakin rapih dan sempurna. Pun begitu juga soal bahan dasar yang digunakan.
Saat dibuka casing penutup baterai tidak terkesan murahan, terasa kokoh dan sulit untuk ditekuk. Tepian ponsel ini juga terlihat keren karena sudah menggunakan bahan alumunium yang kuat.
Soal desain tak dipungkiri lagi jika Desire X memang menarik, membuat siapa pun melirik saat memandangnya pertama kali. Lantas bagaimana dengan fitur lainnya?
Layar Cemerlang
|
Ya, Desire X memang tidak memiliki kekayaan warna seperti layar Super AMOLED besutan Samsung, namun justru di beberapa penggunaan gambar yang dihasilkan terlihat lebih natural tanpa efek warna berlebih.
Saat digunakan di bawah sinar matahari layar Desire X juga masih terlihat tajam, pengguna masih bisa membaca email, sms tanpa perlu menutupinya dengan telapak tangan. Overall, layarnya memang cukup memuaskan.
Akan tetapi bukannya tanpa celah, dibanding Desire S atau Sensation XE yang dipakai detikINET, layar Desire X ini terbilang mudah tergores. Padahal seluruh ponsel itu mendapatkan perlakuan yang sama, tidak diberi screen protector dan selalu dimasukkan ke dalam saku.
Namun jika bicara mengenai responsivitas layar, ponsel ini terbilang sangat baik tanpa ada gejala lag, baik saat bernavigasi di home screen atau di daftar aplikasi.
Performa Gesit
|
Selama beberapa pekan digunakan detikINET Desire X tak sekali pun menunjukkan gejala hang atau crash, padahal saat dipakai ponsel selalu dalam keadaan terhubung internet dan membuka bermacam aplikasi sosial media, email, instan messaging.
Namun jangan gunakan ponsel ini untuk memutar video MP4 beresolusi 1080p, tidak akan jalan!
Tapi tenang, untuk game sekelas Bad Piggies, Amazing Alex, Train HD dan sekekelasnya dapat dengan mudah 'dilahap' tanpa ada gejala lag. Tapi belum lengkap rasanya jika tidak diuji dengan aplikasi benchmark.
Sebagai tolak ukur detikINET menggunakan aplikasi benchmark yang paling sering dipakai, Quadrant dan AnTuTu Benchmark. Keduanya adalah versi gratis yang bisa didownload di PlayStore.
Di aplikasi Quadrant Desire X berhasil memperoleh angka 2644, sedikit di atas Galaxy Tab 10.1 dan Samsung Galaxy Nexus. Sedangkan di AnTuTu Bencmark mendapat skor 5126. Lumayan gesit.
Namun yang paling mengagumkan justru performa baterai 1650 mAh yang diusungnya, saat dipakai detikINET untuk aktivitas sehari-hari sepertiΒ dipakai menelpon, SMS, browsing, email dan aktif di sosial media ponsel ini sanggup bertahan nyaris 30 jam.
Β
Cukup irit, padahal ponsel ini selalu dalam keadaan terkoneksi ke jaringan 3G (lock 3G) dengan jumlah email dan istant messaging yang tak terhitung jumlahnya setiap hari.
Kualitas Kamera
|
Keunggulan utama terletak pada burst mode yang jarang ditemui pada ponsel dikelasnya. Cara kerjanya mirip dengan One X, pengguna bisa mengambil gambar secara simultan dengan menekan dan tahan tombol shutter, total bisa sampai 30 foto dengan 2 foto yang diambil tiap detiknya.
Setelah itu pengguna bebas untuk memilih, ingin menyimpan hasil terbaik saja (best shoot) atau seluruh gambar hasil burst tersebut disimpan. Lumayan canggih untuk ponsel kelas ini.
Sedangkan fitur lain yang ditawarkan kebanyakan masih sama dengan ponsel HTC lain yang sudah menggunakan interface Sense 4.0. Ada sejumlah filtering, pengaturan iso, white balance dan sebagainya. Namun sangat disayangkan ponsel ini tidak memiliki kamera depan untuk video call.
Sedangkan untuk merekam video, ponsel ini cuma dibatasi sampai resolusi 800 X 480 pixel. Tapi hasilnya lumayan, tidak mengecewakan, karena file disimpan dalam ekstensi MP4 dengan bitrate sekitar 512 kbps. Jadi untuk merekam 20 detik video paling tidak akan memakan ruang sekitar 7,5 MB.
Berikut adalah contoh hasil foto Desire X di luar ruangan
Hasil foto dalam ruangan
Saat santap sore
Kesimpulan
|
Di luar itu HTC Desire X juga nyaman dipakai, ringan di kantung, enak digenggam dan daya tahan baterai yang luar biasa. Keluhan yang dirasakan detikINET saat beberapa pekan menggunakan ponsel ini hanya di bagian layarnya saja.
Kualitas gambarnya memang patut diacungkan jempol, begitu juga dengan tingkat responsifnya. Tapi sayang, layar Desire X sangat mudah tergores. Jadi pengguna harus lebih hati-hati, atau kalau perlu menggunakan pelindung layar yang memadai.
Keluhan rasa panas yang berlebih juga tak dirasakan pada ponsel ini, sebab 'pusat panas' berada di bagian atas sehingga terbebas dari genggaman tangan.
HTC Desire X dijadwalkan mulai beredar bulan Oktober 2012 ini di Indonesia, dan gosipnya ponsel ciamik ini akan dijual di bawah Rp 3 juta. Wow, angka yang cukup fantastis jika benar demikian.
Kelebihan:
+ Desain menarik
+ Layar cemerlang
+ Baterai awet
+ Performa cukup gesit
Kekurangan:
- LCD mudah lecet
- Tidak ada kamera depan
Spesifikasi Desire X
- Sistem operasi: Android 4.0 dengan Sense 4.0a
- Chipset: Qualcomm MSM8225 Snapdragon
- Prosesor: Dual core 1 GHz
- GPU: Adreno 203
- Memori: RAM 768 MB, ROM 4 GB
- Layar: Super LCD 4" 800X480 pixel
- Kamera: 5 MP, auto focus, LED flash, dan BSI Sensor F2.0 aperture serta 28mm lens
- Konektifitas: Blutooth 4.0, Wi-Fi IEEE 802.11 b/g/n, port USB
- Baterai: 1650 mAh
Β