Lisa Jackson, Vice President Environment, Policy and Social Initiatives Apple, bukan nama asing di dunia tech dan lingkungan. Wanita berlatar belakang chemical engineering ini sudah 12,5 tahun di Apple, perjalanan kariernya penuh momen ikonik.
Di Atap Apple Park
Siapa yang tak ingat event Apple Oktober 2020? Saat peluncuran iPhone 12, Lisa tiba-tiba muncul di atap Apple Park, gedung berdesain UFO raksasa dengan panel surya di atasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bicara soal energi terbarukan, tapi penonton malah khawatir: "Apakah dia masih di atap?".
Lisa tertawa saat mengenang momen itu ketika berbincang usai wisuda Apple Developer Academy 2025. Ia mengaku tetap terkejut ketika pertama kali diminta naik ke sana meski dirinya bukan takut ketinggian melainkan api.
"Mereka sebenarnya tidak memberi pilihan. Mereka seperti berkata, 'Ini tidak akan buruk,'" kenang Lisa.
"Itu momen paling fun! Mereka bilang, 'Kamu harus naik ke atap,' dan saya jawab, 'Apa?!' Tapi ya, itu unforgettable. Pengalaman keynote pertama saya yang tidak akan pernah terlupakan. Rasanya sangat menakutkan," lanjutnya.
Lisa Jackson saat keynote di atas atap Apple Park. Foto: Apple |
Bagi Lisa, berdiri di panggung bukan semata soal sorotan publik, melainkan kesempatan untuk menyampaikan nilai dan prinsip yang diyakininya, termasuk pentingnya tanggung jawab lingkungan dalam inovasi teknologi.
Dari EPA ke Apple
Lisa bergabung Apple tahun 2013, setelah jadi Administrator EPA (Environmental Protection Agency) AS di era Obama. Sejak awal, ia menyadari bahwa isu lingkungan bukan sekadar bagian dari komunikasi perusahaan, melainkan nilai inti yang dipegang serius oleh Apple.
Menurut Lisa, filosofi tersebut tercermin dalam keyakinan Apple bahwa sebuah produk tidak bisa disebut terbaik jika tidak juga baik bagi dunia. "Saya tahu sejak bergabung bahwa lingkungan adalah salah satu nilai yang benar-benar dijaga di Apple," katanya.
Komitmen tersebut tercermin dalam ambisi Apple 2030, yakni target Apple untuk menjadi netral karbon di seluruh jejak bisnisnya, mulai dari operasional perusahaan, rantai pasok global, hingga penggunaan produk oleh konsumen. Di bawah kepemimpinan Lisa Jackson, Apple berhasil memangkas jejak karbon hingga sekitar 60 persen dibandingkan 2015 dan saat ini berada di jalur untuk mencapai target tersebut.
Apple berkolaborasi dengan WWF Indonesia jaga hutan Bukit Tigapuluh. Foto: WWF Indonesia |
Bagi Lisa, upaya keberlanjutan Apple tidak hanya soal angka dan grafik. Ketika berbicara tentang Indonesia, ia menekankan pentingnya pendekatan yang lebih menyeluruh terhadap alam dan manusia. Lisa secara khusus menyoroti hutan Sumatra sebagai salah satu ekosistem paling penting di dunia dalam upaya global melawan perubahan iklim.
Menurut Lisa, hubungan antara hutan, keanekaragaman hayati, dan kehidupan masyarakat di Indonesia menunjukkan bahwa perlindungan alam memiliki dampak langsung terhadap kesejahteraan manusia. Ia menyebut Indonesia sebagai contoh nyata mengapa pembangunan harus berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.
Dalam konteks tersebut, Apple bekerja sama dengan World Wildlife Fund (WWF) Indonesia untuk mendukung proyek perlindungan Bukit Tigapuluh. Kerja sama ini mencakup upaya pemantauan deforestasi serta perlindungan satwa langka seperti harimau Sumatra, gajah, dan orangutan di kawasan hutan hujan dataran rendah yang tersisa.
"Hutan Indonesia, khususnya Sumatra, salah satu ekosistem terpenting dunia untuk lawan climate change," kata Lisa.
Pensiun di Januari 2026
Lisa Jackson saat menjajal karya lulusan Apple Developer Academy. Foto: Apple |
Apple belum lama ini mengumumkan bahwa Lisa Jackson akan pensiun pada akhir Januari 2026. Hingga saat ini, Lisa telah memimpin kebijakan lingkungan dan inisiatif sosial Apple selama lebih dari satu dekade, serta berperan besar membangun fondasi keberlanjutan yang kini menjadi bagian penting dari identitas perusahaan.
Bagi Lisa Jackson, bekerja di Apple selalu berarti mencari keseimbangan antara inovasi teknologi dan tanggung jawab moral. Ia percaya bahwa kemajuan teknologi tidak boleh mengorbankan bumi, melainkan harus menjadi bagian dari solusi bagi tantangan global.
Selain perjalanan di Apple adalah tentang orang-orang yang bekerja bersama dengan nilai yang sama, bahwa perubahan besar selalu dimulai dari kepedulian terhadap dunia tempat kita hidup.
Di akhir interview, Lisa menyampaikan pesan penting: Indonesia punya talenta global dan alam indah yang harus dijaga dan dilindungi.
Lihat juga Video 'Lirik 'Sedia Aku Sebelum Hujan' Cocok Banget ke Fungsi Pohon Hutan':


