Media sosial punya pengaruh besar pada pengembangan bisnis. Ini seperti dirasakan oleh Audrey, salah satu pendiri Innandprops.
Pandemi membuat proses pengerjaan skripsi Audrey tertunda. Pasalnya dia harus mengerjakan penelitian di laboratorium yang tidak mungkin dilakukan.
Akhirnya dia coba mencari kegiatan yang menghasilkan. Bersama temannya, Audrey mendirikan Innandprops yang menyediakan tanaman hias indoor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengembangkan bisnis yang mulai dirintisnya, Audrey memanfaatkan internet. Dia pakai Instagram dan TikTok untuk memajang tanamannya, sementara untuk menjualn digunakan Tokopedia dan Shopee.
Audrey mengaku membangun akun Instagram @Innandprops dari nol. Dia pun coba mengembangkannya secara organik.
"Biar ada followernya, mula-mula kami meminta keluarga dan teman-teman mem-follow," ujar Audrey saat mengisi sesi di Re-Energize Oppo A16 di Bogor.
View this post on Instagram
Suatu hari seorang teman menyarankannya untuk berkolaborasi dengan influencer. Audrey pun mengikuti anjuran tersebut.
Tapi karena baru memulai bisnis, dia
memberanikan diri untuk mengajak influencer kerjasama tanpa harus mengeluarkan dana.
Untungnya beberapa influencer bersedia. Nama Innandprops pun makin dikenal dan jumlah follower Instagram Innandprops terkerek.
Untuk memajang foto di akun Instagram tersebut, Audrey mengaku hanya bermodalkan kamera HP. Dia sedari awal memang tak ingin memenggunakan kamera digital untuk memotret tanamannya.
"Nggak mau ribet-ribet mindahin foto dari kamera. Kalau pakai HP bisa langsung edit dan diposting," katanya.
"Jadi fotonya dari awal pure dari HP dan natural light," imbuh Audrey.
Bicara soal natural light, dia memanfaatkan cahaya Matahari. Menurutnya waktu paling tepat di pukul 09.00 atau jam 15.00.
Dalam memotret Audrey menghindari latar belakang yang ramai supaya bisa memfokuskan pada objek yang akan dijualnya. Kalaupun tidak bisa dihindari, dia mengakali background yang terlalu ramai dengan foto bokeh.
"Jangan lupa untuk mengelap daun sebelum dipotret, agar terlihat lebih kinclong," ujarnya.
Audrey mengaku tidak banyak memoles foto. Pengeditan hanya seperlunya saja dan itu biasanya dilakukan langsung di aplikasi Instagram.
"Paling menaikkan contrast dan saturasi saja. Kalau untuk konten sharing bisa menggunakan Canva," terangnya.
Dia menyarankan untuk memperhatikan angle agar menarik. Sebagai referensi bisa melihat postingan komunitas tanaman di Instagram atau Pinterest.
"Awal-awal pakai sistem ATM, yakni amati, tiru dan modifikasi. Nanti lama-lama bisa terlatih mencari angle yang bagus," pungkasnya.
(afr/asj)