Pendapatan dan Pengguna Smartfren Turun Jelang Merger
Hide Ads

Pendapatan dan Pengguna Smartfren Turun Jelang Merger

Adi Fida Rahman - detikInet
Jumat, 20 Des 2024 16:30 WIB
Smartfren
Pendapatan dan Pengguna Smartfren Turun Jelang Merger Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

Operator Smartfren melaporkan pendapatannya di kuartal tiga (Q3) 2024 mengalami penurunan. Hal ini terungkap dalam Paparan Publik Kinerja Perusahaan yang digelar Jumat (20/12/2024).

Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, membeberkan bahwa pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp 8,5 triliun di Q3 2024. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 8,6 triliun.

"Memang kalau kita lihat ada penurunan kurang lebih menjadi Rp 8,5 triliun. Namun ini adalah pencapaian triwulan 3 yang lalu," ungkap Merza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya pendapatan, jumlah pelanggan Smartfren juga ikut menyusut. Di Q3 2024, Smartfren memiliki 35,9 juta pelanggan, turun tipis dari 36,4 juta pelanggan di Q3 2023.

Namun, Merza tetap menyoroti tren positif pertumbuhan pelanggan Smartfren sejak 2020.

ADVERTISEMENT

"Secara garis besar, gambaran perkembangan atau tren dari tahun ke tahun jumlah pelanggan kita meningkat. Kalau tahun 2020 masih sekitar 27,9 (juta), maka pada akhir triwulan 3 2024 maka kita menginjak angka sekitar 36 juta pelanggan," jelasnya.

SmartfrenPresiden Direktur Smartfren, Merza Fachys Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Dari 27,9 juta pelanggan di 2020, Smartfren berhasil menggaet 34,4 juta pelanggan di 2021, 36 juta di 2022, dan 36,5 juta di 2023.

Lebih lanjut, Merza memaparkan capaian EBITDA (Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization) Smartfren di Q3 2024 yang berada di angka Rp 3,6 triliun dengan margin EBITDA 42,7%. Capaian ini sedikit menurun dibandingkan Q3 2023 yang sebesar Rp 3,8 triliun dengan margin 44,1%.

Meski pendapatan dan EBITDA turun tipis, Smartfren masih berhasil membukukan laba rugi sekitar Rp 1 triliun di Q3 2024.

SmartfrenPendapatan dan pelanggan Smartfren turun Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

Optimisme di Tengah Merger

Menatap kuartal empat, Smartfren menaruh harapan besar. Merza optimis kinerja perusahaan akan membaik di akhir tahun 2024, terlebih dengan adanya rencana merger menjadi XL Smart.

"Kuartal empat kita harapkan kita akan tumbuh lah. Mudah-mudahan bounce, kembali naik," ujar Merza.

Ditanya soal optimismenya, Merza dengan tegas menjawab, "Harus (optimis) dong."




(afr/afr)