Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Operator Seluler '3' Siap Adu Tarif

Operator Seluler '3' Siap Adu Tarif


- detikInet

Jakarta - Dengan merek '3' (baca:tri), Hutchison memasuki pasar telekomunikasi seluler di Indonesia. Siap adu tarif dengan operator yang lama. Hutchison, yang memiliki nama lengkap Hutchison Charoen Pokphand Telecommunication Indonesia (HCPT), resmi meluncurkan layanan '3' di Indonesia. Peluncuran digelar di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (29/3/2007). Presiden Direktur HCPT, Rajiv Shawney, mengatakan '3' siap mengusung tarif yang kompetitif untuk menghadapi persaingan. Rajiv mencontohkan, untuk panggilan ke sesama pengguna '3' biayanya Rp 150 baik untuk lokal atau SLJJ. Sedangkan untuk ke pelanggan layanan lain, tarifnya Rp 1.000 (lokal) dan Rp 2.000 (SLJJ). Chief Executive Officer Hutchison Telecommunications International Ltd, Dennis Lui, mengatakan layanan '3' untuk awalnya akan hadir di 67 kota di Pulau Jawa. Kemudian menyusul adalah Bali (Juni 2007), Sumatera (Agustus 2007) serta Sulawesi dan Kalimantan sebelum akhir 2008. HCPT berharap '3' akan meraih 1 juta pelanggan hingga akhir 2007. "Memang untuk merebut pasar butuh waktu yang lama. Tapi kami punya keyakinan bisnis kami akan berkembang," ujar Dennis. Uniknya, '3' untuk awalnya hanya akan hadir dalam bentuk prabayar. Layanan pascabayar, ujar Rajiv, akan menyusul di kemudian hari. Layanan telekomunikasi seluler generasi ketiga (3G) juga akan dihadirkan perusahaan yang sebelumnya bernama Cyber Access Communication ini. Namun 3G '3' baru akan dihadirkan di Jakarta. Rajiv mengatakan '3' menawarkan paket 50 persen talktime lebih banyak dari nilai kartu perdana yang dibeli pelanggannya. Untuk paket isi ulang Rp 30.000 ke atas, lanjutnya, '3' akan memberi pulsa 3 kali lipat dari nilai voucher. Kartu '3' akan didistribusikan di lebih dari 50.000 pengecer yang disebut '3Store'. Pembeli, Rajiv menambahkan, bisa memilih nomor favorit saat membeli kartu perdana. Saham HCPT dimiliki oleh Hutchison Telecommunications International Ltd sebesar 60 persen. Sisanya, 40 persen, dimiliki oleh Charoen Pokphand Group yang lebih dikenal di bidang agroindustri, peternakan, dan produk olahan pangan. (wsh/wsh)