Penyedia Internet Data Raup Rp 127,5 Miliar, Ini yang Bikin Untung
Hide Ads

Penyedia Internet Data Raup Rp 127,5 Miliar, Ini yang Bikin Untung

Agus Tri Haryanto - detikInet
Minggu, 04 Agu 2024 15:00 WIB
Ilustrasi http/www. Ilustrasi internet. Ilustrasi pencarian internet. (Freepik)
Ilustrasi internet data.
Jakarta -

Remala Abadi (Data) mencatat kinerja keuangan sepanjang paruh pertama tahun 2024 sebesar Rp 127,5 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, pendapatan perusahaan meningkat 21,1% dari hanya Rp 105,2 miliar.

Laba sebelum pajak perseroan juga melesat dari hanya Rp 23,6 miliar di semester satu tahun 2023, kini telah mencapai Rp 38,8 miliar atau tumbuh 64,4%. Beralih pada laba bersih di periode Juni 2023 membukukan Rp 18 miliar, namun di semester satu tahun 2024 laba perseroan sudah Rp 29,2 miliar atau meningkat 38,3%.

Richardson Raymond, Equity Research Analyst PT Trimegah Securities menilai meningkatnya kinerja keuangan ini disebabkan emiten telekomunikasi ini dikarenakan mereka tepat memilih segmen konsumennya. Selama ini Data fokus menggarap segmen pasar instansi pemerintah, korporasi, SOHO dan residensial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini valuasi Data sangat menarik. Saat ini Data divaluasikan di 8x price earning EV/EBITDA perseroan saat ini di 10x. Jika emiten ini bisa meningkatkan pendapatannya dan mempertahankan beban operasionalnya sehingga menjadi EV/EBITDA 6x, maka harga sahamnya semakin menarik lagi," terang Richardson.

Dengan penetrasi fixed broadband yang saat ini masih relatif rendah di Indonesia, Richardson optimis perseroan masih dapat meningkatkan pendapatannya. Sampai saat ini belum banyak emiten telekomunikasi fixed broadband yang menggarap pasar instansi pemerintah, korporasi, SOHO dan residensial. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi fixed broadband di Indonesia baru mencapai 27,40%.

ADVERTISEMENT

"Prospek pertumbuhan pendapatan perseroan masih sangat terbuka lebar. Jika perseroan dapat meningkatkan pendapatannya dan menjaga beban operasional, maka labanya akan meningkat. Jika labanya meningkat, secara valuasi Data akan semakin menarik bagi investor. Jika laba meningkat dan EV/EBITDA perseroan di angka 6x sampai 7x, maka akan menarik investor," tutur Richardson.

Lanjut Richardson, saat ini Data merupakan salah satu perusahaan telekomunikasi penyedia layanan internet fixed broadband yang dapat memberikan harga yang kompetitif kepada pelanggannya.

Dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang mumpuni, Richardson optimis perseroan mampu mengembangkan dan mempertahankan pangsa pasarnya.

"Pangsa pasar segmen atas sudah diambil operator besar. Operator fixed broadband besar sampai saat ini belum menggarap pangsa pasar menengah karena cost mereka yang relatif lebih tinggi sehingga sulit bersaing dengan Data. Sehingga segmen menegah menjadi pangsa pasar yang sangat menarik bagi Data. Apa lagi segmen menegah banyak tersebar di luar Jabodetabek," pungkas Richardson.




(agt/asj)