Wacana Internet Gratis Capres Ganjar, APJII: Fokus Pemerataan
Hide Ads

Mengukur Janji Internet Gratis

Wacana Internet Gratis Capres Ganjar, APJII: Fokus Pemerataan

Rachmatunnisa - detikInet
Selasa, 02 Jan 2024 16:13 WIB
BAKTI Kominfo telah menghadirkan layanan akses internet gratis di SMAN 1 Waingapu, Sumba Timur, NTT. UAS berbasis online pun berjalan lancar berkat layanan akses internet tersebut.
APJII Soal Internet Gratis Capres Ganjar: Fokus Pemerataan (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berjanji jika menjadi Presiden 2024 akan menyediakan layanan internet gratis. Ia menyebut bahwa program internet gratis lebih baik dibandingkan makan siang gratis.

Apakah sebenarnya masuk akal menggelar program internet gratis? Ditanya pendapatnya mengenai hal ini, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Muhammad Arif Angga menilai program semacam ini masuk akal diselenggarakan, namun dengan sejumlah catatan.

"Rasanya masuk akal, hanya saja perlu melihat akan seperti apa pemberian internet gratis ini, seberapa besar dana yang disiapkan, siapa dan bagaimana penyelenggaraannya, serta siapa yang akan menerimanya harus menjadi perhatian," kata Arif saat dihubungi detikINET, Selasa (2/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia berpendapat, program internet gratis tentu bisa berdampak pada para pengusaha Internet Service Provider (ISP).

"Karena dikhawatirkan mematikan industri. Pengusaha kan ada market dari masyarakat. Diperlukan juga biaya operasional dan pemeliharaan untuk menjaga kualitas akses internet. Kalau secara gratis, pelaksanaannya bagaimana? Khawatir malah kontraproduktif semangatnya," sebut Arif.

ADVERTISEMENT

Berkaca dari program internet gratis untuk anak sekolah saat pandemi COVID-19, Arif juga memperingatkan bahwa program semacam ini berpotensi kurang tepat sasaran. "Penggunaannya tidak semua produktif, tidak semua untuk belajar, dan kita pun tidak bisa memonitor," sebutnya.

Ketimbang menggelar program internet gratis, kata Arif, pemerintah bisa memaksimalkan program yang sudah ada, dan fokus pada pemerataan akses internet.

"Indonesia ada beberapa program internet yang tujuannya pemerataan akses hingga di wilayah 3T. Saya pikir itu dimaksimalkan saja. Kalau akses internet di perkotaan sudah cukup baik. Pemerintah harus fokus di tempat-tempat yang belum terjangkau jaringan," urainya.

APJII

Mengutip data APJII dalam 'Survei Penetrasi & Perilaku Internet 2023', tingkat penetrasi internet Indonesia di tahun 2023 adalah 78,19%. Angka penetrasinya memang naik dari tahun sebelumnya (77,02%), namun tetap masih menyisakan wilayah belum terjangkau jaringan sehingga ketertinggalan ini harus segera dikejar.

APJII

"Penetrasi internet sebagian besar masih di Pulau Jawa sebesar 81,83%. Menurut saya lebih elok jika pemerintah mengutamakan pemerataan ketimbang internet gratis. Kalau gratis kan artinya penerimanya sudah dapat akses internet, hanya saja digratiskan," terangnya.

Andai program ini dilaksanakan, Arif menilai perlunya pertimbangan banyak hal, termasuk fokus pada tugas selanjutnya yaitu edukasi penggunaan internet yang sehat dan produktif.

"Internet gratis itu program yang baik. Tapi ke depan diharapkan ada stimulus juga agar pengguna teredukasi memaksimalkan akses internetnya dengan baik sehingga akses internet bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya dan penggunaannya produktif," tutupnya.




(rns/fay)