Trik Mengembangkan Bisnis Wirausaha di Era Digital
Hide Ads

Special Feature Bakti Kominfo

Trik Mengembangkan Bisnis Wirausaha di Era Digital

Panji Saputro - detikInet
Sabtu, 09 Des 2023 10:30 WIB
UMKM di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mendapatkan pelatihan go digital bertajuk Digital Entrepreneurship Academy. Acara ini hasil kerja sama antara BBPSDMP Kominfo Makassar, Bakti Kominfo, Bea Cukai Makassar, dan Pemda Kabupaten Pangkep.
Trik Mengembangkan Bisnis Wirausaha di Era Digital (Foto: Chelsea Olivia/detikcom)
Kabupaten Pangkep -

Ketika sudah membulatkan tekad untuk berwirausaha, ada hal penting yang sebaiknya orang-orang pahami terlebih dahulu. Jadi tidak hanya sekadar niat saja, tapi juga punya pola pikir yang lebih terbuka.

Permasalahnnya terkadang memang datang dari situ. Tidak sedikit dari para pelaku usaha sebatas berjualan dan mendapatkan uang.

Meski tidak bisa dibilang semuanya begitu, tapi ada saja yang masih mengusung konsep seperti itu. Hal inilah yang menjadi salah satu persoalan masyarakat di beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan itu datang Andi Jamiati Paramita, Instruktur Digital Entrepreneurship Academy (DEA) dari Kala Institute, kepada detikcom. Ditemui di sela-sela acara pelatihan, Mita mengatakan ada dua elemen penting yang perlu dimiliki seseorang sebelum berwirausaha.

"Pertama itu yang pasti niat, yang kedua itu mindset. Kami melihat di kabupaten-kabupaten Sulawesi Selatan banyak yang punya jiwa pedagang kuat, tetapi mindsetnya belum open. Jadi sebatas mereka berjualan, dibeli, dapat duit, selesai," ujar Mita.

ADVERTISEMENT

Sementara tujuan para instruktur di DEA ialah bisnis yang saat ini dijalankan para peserta bisa berkembang. Jadi Mita ingin yang tadinya jualan di sekitar rumah, bisa menawarkan produknya ke tempat ramai, dengan peluang menggaet pembeli baru lebih besar.

Selain itu, memiliki kemauan belajar juga menjadi hal penting lainnya sebelum berwirausaha. Menurut Mita, percuma membuka usaha tapi tidak mau belajar apa kebutuhan konsumennya.

"Makanya kemarin ada pertanyaan, kamu akan menjual apa yang bisa kamu buat, atau kamu akan membuat apa yang bisa kamu jual. Nah kan beda tuh, yang satu sesuai apa yang kamu bisa, yang satu apa yang bisa terjual. Nah itu mindsetnya menangkap peluang," tegas Mita.

Teknologi Penting dalam Membangun Bisnis

UMKM di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mendapatkan pelatihan go digital bertajuk Digital Entrepreneurship Academy. Acara ini hasil kerja sama antara BBPSDMP Kominfo Makassar, Bakti Kominfo, Bea Cukai Makassar, dan Pemda Kabupaten Pangkep.UMKM di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mendapatkan pelatihan go digital bertajuk Digital Entrepreneurship Academy. Foto: (Chelsea Olivia/detikcom)

Mudah atau tidaknya memasukkan unsur digitalisasi ke dalam usaha itu tergantung manusianya sendiri. Mita berbicara, bahwa semakin banyak belajar dan praktik, maka nantinya bakal terasa lebih mudah.

Ia pun memberikan contoh, misalnya warga Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) ingin mengetahui apa produk yang belum ada di wilayahnya, maka bisa menggunakan Google Analytics. Tapi warga sekitar tidak akan bisa melakukannya, bila tidak mempelajari cara pakainya.

"Terus pemanfaatan selanjutnya social media. Selama ini mungkin WhatsApp yang mereka pakai, dagangannya hanya dijadikan story. Tapi nggak pernah itu WhatsApp-nya dijadikan WhatsApp Business. Padahal fitur-fitur itu sudah ada. Sama kayak Facebook, sama kayak Instagram," terang Mita.

Lalu penting juga memberikan visual yang ciamik. Jadi proses foto produk perlu dilakukan, tanpa alasan tidak punya kamera profesional.

"Makanya kami ajarkan. Bisa lho dengan alat-alat sederhana. Terus kalau mau pakai social media, bisa lho jadi profil bisnis. Ini bisa meningkatkan penjualan," imbuhnya.

Lantas, Mulai Belajarnya Dari Mana?

UMKM di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mendapatkan pelatihan go digital bertajuk Digital Entrepreneurship Academy. Acara ini hasil kerja sama antara BBPSDMP Kominfo Makassar, Bakti Kominfo, Bea Cukai Makassar, dan Pemda Kabupaten Pangkep.Andi Jamiati Paramita, Instruktur Digital Entrepreneurship Academy (DEA) dari Kala Institute Foto: (Chelsea Olivia/detikcom)

Seperti yang sudah dijelaskan Mita, bahwa pertama-tama tentunya mematangkan mindset. Para pelaku usaha wajib membuka wawasan supaya bisa berkembang, yang mana salah satunya dengan mencari referensi dan mempelajari dagangan orang lain.

Kemudian yang kedua bisa dengan menyusun planning. Di dalam planning ini, Mita memaparkan bisa mengidentifikasi kebutuhannya dulu, lalu cari cara menyelesaikannya dengan belajar di pelatihan.

"Mungkin kebutuhan saat ini produk ada tapi kurang diketahui oleh orang. Berarti mungkin training marketing. Terus misalnya, sudah nih marketing bagus. Tapi kok orang foto produknya bagus ya? Berarti harus ada pelatihan foto produk atau bertanya sama yang lebih bagus," jelas Mita.

Digital Entrepreneurship Academy Hadir di Pangkep

UMKM di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan mendapatkan pelatihan go digital bertajuk Digital Entrepreneurship Academy. Acara ini hasil kerja sama antara BBPSDMP Kominfo Makassar, Bakti Kominfo, Bea Cukai Makassar, dan Pemda Kabupaten Pangkep.UMKM di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mendapatkan pelatihan go digital bertajuk Digital Entrepreneurship Academy. Foto: (Chelsea Olivia/detikcom)

Jawaban-jawaban yang diberikan Mita itu, merupakan materi yang diajarkan oleh para instruktur di pelatihan DEA. Jadi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Pangkep, mendapatkan pengetahuan baru, bagaimana menanamkan mindset berwirausaha, dan memanfaatkan teknologi yang ada.

Program ini merupakan hasil kerja sama antara BBPSDMP Kominfo Makassar, Bakti Kominfo, Bea Cukai Makassar, dan Pemda Pangkep. Di sini mereka menyajikan pelatihan untuk para UMKM Pangkep supaya go digital dan go global.

DEA dilaksanakan dari tanggal 28-29 November. Detail lokasinya berada di Gedung Serbaguna Dewakang, Kabupaten Pangkep.

Selama dua hari, sebanyak 150 peserta mendapatkan materi dasar untuk memahami pola pikir berwirausaha, dan meningkatkan kemampuan digitalisasinya. Lalu juga diberikan ilmu bagaimana mengenal dan merancang model bisnis, perencanaan bisnis dan profit plan, memanfaatkan teknologi digital untuk membangun bisnis, memasukkan bisnis ke dunia digital, pemasaran digital, dan membuat konten promosi.

Dari situ, bakal dipilih 20 UMKM untuk mendapatkan pelatihan lebih lanjut. Isi materinya mengenai penguasaan toolset hingga informasi soal ekspor.

Hasil kurasinya baru akan diumumkan pada tahun 2024. Jadi para peserta yang ikut harus sedikit bersabar, sembari mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan di DEA ke dalam usahanya.

Simak tulisan menarik lain soal Pangkep di tapalbatas.detik.com.




(hps/fyk)