Puskesmas Waingapu yang berada di Sumba Timur saat itu nampak begitu ramai dikunjungi masyarakat. Mereka silih berganti untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari puskesmas tersebut.
Sembari ditemani keluarga, tak jarang terlihat para pasien nampak begitu sabar untuk mendapatkan giliran dipanggil oleh dokter yang berjaga. Raut wajah anggota keluarga yang menemani pasien pun nampak terlihat harap-harap cemas. Mereka yang menemani pasien memiliki harapan yang sama ingin keluarganya segera diberikan kesembuhan dan bisa beraktivitas seperti biasa atau berkumpul dengan saudara lainnya.
Tak hanya itu, para perawat yang menggunakan masker serta pakaian serba putih itu dengan cekatan memberikan pelayanan kepada pasien yang membutuhkan perawatan. Berbagai informasi yang dibutuhkan oleh pasien pun diberikan begitu saja oleh para perawat yang berjaga.
Selain perawat, mereka yang berada di bagian administrasi puskesmas juga turut berkontribusi agar pasien yang datang mendapatkan pelayanan prima. Jari-jari mereka nampak begitu lihai mengetik nama dan keluhan para pasien di depan layar komputer.
Kepala Tata Usaha sekaligus Perawat di Puskesmas Waingapu Marselina Dairo Loru mengakui perkembangan teknologi yang saat ini massif terjadi memberikan dampak positif terhadap pelayanan kesehatan di puskesmas tersebut. Dia bercerita sebelum masuknya komputer di puskesmas, proses pelayanan dilakukan secara manual yakni dengan cara dicatat dan diketik.
![]() |
"Dulu kita masih pakai mesin ketik itu, tidak ada namanya komputer mungkin tahun 1998 itu baru mulai komputer," kata Marselina kepada Tim Tapal Batas detikcom di Puskesmas Waingapu, Sumba Timur, NTT, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan kemudahan proses administrasi pelayanan puskesmas semakin mudah ketika Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) Kominfo melalui program Bakti Aksi memberikan layanan akses internet gratis kepada sejumlah puskesmas di Sumba Timur. Menurutnya, Puskesmas Waingapu yang menerima bantuan tersebut merasakan manfaat dari program tersebut.
"Kemudian juga masuk lagi Bakti Aksi semakin ke depan semakin dipermudah sampai sekarang. sekarang yang tadinya pakai register (cara konvensional) sekarang pakai laptop (online) saja. Kalau bentuk fisiknya kita catat juga tapi kalau ke depan laporan-laporan lain dengan adanya WiFi itu kita dipermudah," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jadi register-register itu pakai online. Kalau pelayanan masih ada yang pelayanan konvensional. Tapi kalau bentuk laporan-laporan itu bentuknya sudah online semua. Kalau secara administrasi sangat membantu sekali," sambungnya.
Menurutnya, kehadiran akses internet gratis tersebut tidak hanya memberikan kemudahan pada proses administrasi puskesmas saja. Namun juga memudahkan seluruh pegawai puskesmas dalam melakukan kordinasi lewat jaringan internet. Bahkan untuk proses merujuk pasien dari puskesmas ke rumah sakit semakin mudah lewat kehadiran jaringan internet.
"Ketika kita merujuk pasien kita sudah punya grup WhatsApp jadi pas kita rujuk saat ini di sana sudah tau. Rujukannya online juga," tutupnya.
detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com.
(prf/ega)