Ojek online (ojol) tentu bukan lagi suatu hal yang asing saat ini. Tak hanya di perkotaan, kehadiran ojol kini mulai merambah ke wilayah kepulauan, salah satunya di Natuna, Kepulauan Riau.
Namun tak seperti di kota-kota besar, Natuna hanya memiliki 'ojol lokal' bernama NatunaMart. Owner NatunaMart Ahmad Sofian mengatakan Natuna Mart satu-satunya aplikasi pesan antar dari Kabupaten Natuna yang terinspirasi dari layanan sejenis di kota besar.
"Awalnya kita ingin kayak di kota-kota. Di kota kan kehidupan orang menjadi lebih mudah karena ada aplikasi pesan antar, jualan online, dan lainnya. Tahun 2019 itu kan pandemi COVID-19, jadi transaksinya agak macet karena orang mau belanja nggak bisa keluar, orang yang berjualan nggak bisa antar. Nah, ruang kosong itu kita isi dengan cara menyediakan aplikasi yang kita bikin sendiri, 100% dari talent lokal, dan jadilah NatunaMart," kata Sofian kepada detikcom belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya memudahkan masyarakat dalam beraktivitas, nyatanya kehadiran NatunaMart turut mendorong kesejahteraan mitra drivernya. Seperti halnya yang dirasakan Juliana (34), satu-satunya driver ojol wanita di Natuna.
Sebelum beralih menjadi ojol di Natuna, Juliana mengatakan pernah bekerja di Jakarta dan Bali. Namun, ia mengaku tak sanggup dengan keramaian di Jakarta sehingga memutuskan kembali lagi ke Ranai, Natuna.
"Saya pernah 6 bulan di Jakarta, di Bali 2 tahun karena suami orang Bali. Kemarin saya ke Jakarta sebentar karena anak sekolah di Bekasi. Pas di jakarta mencoba kerja di sana, (ternyata) lebih rame, banyak gedungnya, anak tuh nggak sanggup. Di sana rame, debunya, luar biasa," paparnya.
![]() |
Saat kembali ke Natuna, Juliana akhirnya memutuskan untuk mencoba bergabung NatunaMart. Ia mengaku tertarik bergabung NatunaMart karena merasa bosan dengan aktivitas di rumah.
"Karena di rumah suntuk, abis masak tidak ada kegiatan lagi. (Kalau) ini kan kerjanya nggak tergantung. Kadang pagi saya antar dulu ke sekolah, kalau ada masuk orderan, saya antar sehabis antar anak sekolah, kan nggak jauh juga sekolahnya," katanya.
"Kalau orang pesen makanan, misal kita lagi goreng ikan kan dia telpon dulu, ada orderan masuk, restoran siapkan sekitar 10 menit, kita antar, abis itu bisa pulang lagi ngerjain rumah, nyuci," sambungnya.
Menjadi driver ojol wanita satu-satunya di NatunaMart, Juliana bercerita sering mendapati pengalaman lucu. Ia mengatakan banyak penumpang pria yang tak mau dibonceng dirinya.
"Yang (driver) perempuan satu, saya aja. Kalau nganter laki-laki, kalau misalnya dia malu, saya di belakang (dibonceng) karena biasanya laki-laki malu dibonceng perempuan. Jadi, saya tanya dulu. Biasanya bilang saya (penumpang) aja yang bawa motor, saya di belakang," ungkapnya.
Klik halaman selanjutnya >>>
"Kalau paling sedikit Rp 50-60 ribu sehari, tapi kalau lagi ramai sampai Rp 200 ribu, bersih. Lumayan buat sampingan abis antar sekolah. Kebutuhan pokok kan lebih mahal di sini," katanya.
Akses Internet Bantu Hadirkan Inovasi NatunaMart
![]() |
Munculnya inovasi NatunaMart tentu tak lepas dari kehadiran akses internet yang memadai. Dikatakan Sofian, hadirnya Proyek Palapa Ring yang dibangun pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), yang menjangkau 57 kabupaten, termasuk Natuna.
Seperti diketahui, Natuna berada pada Proyek 2 Palapa Ring Paket Barat, yang dibangun dengan jaringan Passive Fiber Optik standar ITU G654B sepanjang 2.124 km dan dihubungkan dengan Perangkat Transmisi DWDM. Hadirnya Palapa Ring Barat turut menstimulus operator telekomunikasi berbasis bisnis untuk mengembangkan jaringan pita lebar di area 3T.
"Jadi kalau kita boleh berterima kasih, terima kasih utama tuh salah satunya kepada pemerintah sebagai penyedia jaringan internet di Natuna, seperti kita tahu ada proyek Paring fiber optic di Natuna, ditambah dengan kegiatan proyek Bakti Kominfo yang menyediakan internet di tempat-tempat blank spot," paparnya.
"Karena internet merupakan tulang punggung dari kegiatan ini maka kita bisa bilang andaikan tidak ada Bakti dan fiber optic ini, mungkin inovasi ini belum hadir hingga saat ini," tutupnya.
detikcom bersama Bakti Kominfo mengadakan program Tapal Batas mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, wisata, dan teknologi di wilayah 3T setelah adanya jaringan internet di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Simak Video "Bisnis Ikan Asap Natuna Moncer Berkat Pasar Daring"
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)