Kebutuhan internet masyarakat yang kian tinggi membuat penggunaan jaringan Palapa Ring semakin meningkat. Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi nasional dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Proyek ini bertujuan menghadirkan konektivitas internet di 57 kabupaten/kota di Indonesia. Adapun pelaksanaannya terbagi menjadi 3 proyek, yaitu Barat, Tengah, dan Timur.
Sejak 2018 lalu, proyek ini telah mengalami proses komersialisasi. Dalam 3 tahun terakhir, angka utilisasinya pun terus naik seiring dengan kebutuhan masyarakat dan meningkatnya permintaan kapasitas akan jaringan internet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data BAKTI Kominfo mencatat, hingga 2022 progres utilisasi Palapa Ring Barat mencapai 190 Gbps. Sebelumnya pada 2021, utilisasinya hanya berada pada kisaran 144 Gbps dan pada 2020 sebesar 110 Gbps.
Diketahui, 65% populasi di 11 kabupaten Palapa Ring Barat kini telah menggunakan internet. Tingkat penerimaan sinyal internet pun sudah mencakup ke desa-desa hingga 61%.
Adapun proyek Palapa Ring Barat ini menghubungkan wilayah Sumatera, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat. Terdapat 2,119 km kabel fiber optic yang menghubungkan jaringan tersebut. 1,718 km di antaranya merupakan kabel bawah laut sedangkan 401 km lainnya merupakan kabel terrestrial.
Sejalan, proyek Palapa Ring Tengah juga mengalami peningkatan utilisasi di 2022 sebesar 213 Gbps. Sebelumnya pada 2021, angka utilisasinya hanya 197 Gbps dan pada 2020 sebesar 121 Gbps.
66% populasi di 24 kabupaten Palapa Ring Tengah kini telah menggunakan internet. Tingkat penerimaan sinyal internet di desa-desa pun lebih tinggi jika dibandingkan Palapa Ring Barat, yakni sebesar 69%.
Proyek Palapa Ring Tengah yang beroperasi sejak 21 Desember 2018 ini meliputi 6 proyek di wilayah Kalimantan Timur, Sulawesi, hingga Kepulauan Maluku. Total panjang kabel Fiber Optik yang membentang di proyek ini sepanjang 3,101 km. 1,798 km merupakan panjang kabel bawah laut (Submarine) dan 1,303 km panjang kabel Terrestrial.
Terakhir, ada proyek Palapa Ring Timur yang terbagi dalam 10 proyek yang menggunakan teknologi fiber optik dan 5 proyek menggunakan microwave. Proyek Palapa Ring Timur menghubungkan Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua.
Tingkat utilisasi di proyek Palapa Ring Timur juga terus mengalami peningkatan hingga 284 Gbps di tahun 2022. Sebelumnya, angka utilisasi di tahun 2021 sebesar 244 Gbps sedangkan pada tahun 2020 hanya sebesar 132 Gbps.
Kendati begitu, BAKTI Kominfo mencatat baru sekitar 33% populasi di 45 kabupaten Palapa Ring Timur yang menggunakan internet. Tingkat penerimaan sinyal internet di desa-desa Palapa Ring Timur pun masih rendah, namun sudah mencapai 26%.
Dengan terus digenjotnya proyek Palapa Ring serta meningkatnya utilisasi di proyek tersebut, diharapkan akselerasi pertumbuhan dan pemerataan pembangunan sosial ekonomi melalui ketersediaan infrastruktur jaringan telekomunikasi berkapasitas besar ini pun bisa terwujud.
(anl/ega)