Akhir Hayat Sinyal 3G di Indonesia
Hide Ads

Year in Review 2022

Akhir Hayat Sinyal 3G di Indonesia

Agus Tri Haryanto - detikInet
Kamis, 29 Des 2022 20:14 WIB
Layanan 3G akan dimatikan Telkomsel secara bertahap
Sinyal 3G dimatikan. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah memberikan lampu hijau agar operator seluler mematikan sinyal 3G.

Tidak ada waktu tenggat terkait penghentian jaringan seluler generasi ketiga tersebut. Kominfo menyebutkan suntik mati jaringan 3G, agar operator seluler dapat fokus pada pengembangan jaringan 4G maupun 5G.

Rencana 3G Dimatikan

Wacana penghapusan 3G sebetulnya sudah santer terdengar seiring dengan kehadiran 4G di era Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. Tetapi, di masa kepemimpinan Rudiataran, sinyal 3G urung dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, rencana mematikan 3G kembali mencuat ketika Menkominfo Johnny G. Plate di penghujung 2021.

"Sinyal 4G ini jadi tulang punggung komunikasi nasional kita. Saya juga sudah minta kepada operator seluler untuk fade out 3G," ujar Menkominfo dalam webinar Retropeksi 2021 dan Outlook 2022 Kementerian Kominfo, Selasa (28/12/2021).

ADVERTISEMENT

Ketika itu, sebanyak 83.218 desa/kelurahan belum tersedia sinyal 4G. Pekerjaan rumah itu yang terus dikejar oleh Kominfo dengan bekerjasama dengan operator seluler.

"Kenapa 3G yang di-fade out, bukan 2G? Karena memang beda penggunanya. Kalau 2G itu komunikasi suara, sedangkan 3G itu komunikasi data," jelasnya.

Syarat 3G Dimatikan

Kominfo masih melakukan pengkajian mendalam terkait mematikan layanan 3G di suatu daerah.

Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi mengatakan, ada dua pertimbangan apabila di daerah tersebut sinyal 3G dimatikan.

"Menjadi pertimbangan kita setidaknya ada dua hal. Pertama, adalah kita memastikan wilayah-wilayah layanan telekomunikasi itu sudah teraliri akses internet 4G, baru kita kemudian melakukan penghapusan 3G," kata Dedy.

"Kedua, pertimbangan berikut yaitu kepentingan masyarakat umum, jangan sampai dirugikan. Kita harus menetapkan mekanisme yang tidak merugikan pengguna layanan seluler," tuturnya.

Kenapa 3G, Bukan 2G yang Dimatikan?

Seiring dengan penggelaran 4G dan mulai diperkenalkannya 5G di Indonesia. Kebutuhan akses internet cepat sudah semakin dibutuhkan masyarakat seiring dengan aktivitas akibat pandemi, yang prosesnya serba digital.

Menurut Menkominfo, layanan 2G sampai saat ini masih dibutuhkan masyarakat, khususnya untuk keperluan telepon.

"2G masih dipertahankan karena itu layanan suara yang masih dibutuhkan masyarakat. Namun, untuk video dan gambar, layanan 3G akan jauh lebih lambat dibandingkan 4G," ujar Johnny.

Layanan data yang menggunakan jaringan 3G akan semakin lemot, apabila penggelaran teknologi seluler paling anyar sudah kian masif, seperti keberadaan 5G.

"Dengan adanya 5G, 3G akan semakin sangat lambat. Jadi, masyarakat perlu mendapatkan layanan yang lebih baik dari 3G," ungkap Johnny.

Halaman berikutnya kesiapan operator matikan 3G dan dampak ke pelanggan >>>

Kesiapan Operator Matikan 3G

Di awal tahun, Telkomsel, XL Axiata, dan Indosat Ooreodo Hutchison (IOH) yang memiliki layanan 3G, siap menghapus jaringan 3G secara bertahap. Sedangkan Smartfren, operator tersebut sudah seluruhnya menggunakan jaringan 4G.

Sampai akhir tahun, rupanya IOH yang sudah paling depan mematikan sinyal 3G di Indonesia.

"3G shutdown kita udah komplit. Sudah selesai," ujar Direktur & Chief Regulatory Officer IOH, Muhammad Danny Buldansyah

Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini menuturkan bahwa pihaknya belum bisa mematikan jaringan 3G dalam waktu dekat ini.

"Sekarang sudah tinggal sedikit lagi. Mungkin tahun depan habis. Diperkirakan dua kuartal lagi habis," ujar Dian.

Sedangkan Telkomsel belum lama ini menunda suntik mati layanan 3G dari tahun 2022 ke 2023. Adapun, progress peralihan jaringan dari 3G ke 4G yang dilakukan anak perusahaan Telkom sudah 70%.

Direktur Network Telkomsel Nugroho mengatakan proses peningkatan/pengalihan (upgrade) layanan jaringan 3G ke 4G dilakukan oleh Telkomsel secara bertahap dan terukur sejak Maret 2022 dengan menargetkan 504 kota/kabupaten wilayah populasi Indonesia.

Sampai dengan saat ini, Telkomsel telah melakukan proses pengalihan layanan jaringan 3G ke 4G di 185 kota/kabupaten.

"Melalui proses upgrade jaringan dari 3G ke 4G ini, Telkomsel mencatatkan adanya peningkatan jumlah pelanggan yang telah beralih menggunakan uSIM 4G hingga 10%, ucap Nugroho.

Dampak Sinyal 3G Mati ke Pelanggan

Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menyebutkan trafik pengguna 3G terbilang relatif kecil dan trennya terus menurun.

Operator seluler yang tergabung dengan ATSI menyatakan kesamaan dan mendukung dihapusnya layanan 3G. Proses penghentian jaringan seluler ketiga itu dan edukasi ke pelanggan bahkan sudah dilakukan secara bertahap sejak tahun lalu.

"Operator seluler sejak beberapa tahun lalu secara aktif mengedukasi dan mendorong pengguna layanan data lebih banyak layanan 4G, karena lebih efisien dari segala aspek," jelasnya.

Selain itu, dengan pemanfaatan layanan 4G akan memberikan lebih baik kepada masyarakat, khususnya pengguna internet yang tidak ditawarkan oleh jaringan 3G.

"Karena seperti kita ketahui dengan jaringan 4G kecepatan akses yang jauh lebih cepat. Tentunya, kenyamanan dan pengalaman masyarakat yang jauh lebih baik. Dengan kenyamanan yang lebih baik tersebut memberikan kemudahan mengadopsi berbagai layanan digital lainnya," tutur Marwan.

Senada dengan Marwan, pengamat gadget Lucky Sebastian mengungkapkan bagi masyarakat yang masih memiliki ponsel 3G, ketika jaringan seluler generasi ketiga dialihkan ke 4G, maka ponsel 3G tersebut akan menjadi lemot.

"Pengguna ponsel lawas yang teknologinya mentok di 3G, ketika layanan 3G-nya tidak ada sinyal, maka akan turun ke 2G," ujar Lucky.

3G Mati, Internet RI Makin Ngebut

Dengan dimatikannya jaringan 3G, itu frekuensi yang dipakai 3G nanti bisa dialihkan untuk meningkatkan kualitas jaringan 4G, atau bahkan dipakai untuk menghadirkan layanan 5G.

ATSI mengungkapkan bahwa di sejumlah negara mulai meninggalkan teknologi seluler 3G karena sudah usang. Dengan dihapus layanan 3G, maka operator seluler dapat memaksimalkan spektrum 2.100 MHz untuk dipakai layanan 4G.

"Operator seluler menata ulang dan memberdayakan spektrum 2.100 MHz yang ada dimanfaatkan mendukung jaringan 4G atau bahkan digunakan teknologi 5G yang dalam kondisi saat ini 4G lebih efisien (ketimbang 3G)," kata Marwan.

(agt/fay)