Telkomsel Daur Ulang Sampah Plastik Kartu SIM Jadi Conblock

Telkomsel Daur Ulang Sampah Plastik Kartu SIM Jadi Conblock

ADVERTISEMENT

Telkomsel Daur Ulang Sampah Plastik Kartu SIM Jadi Conblock

Virgina Maulita Putri - detikInet
Kamis, 20 Okt 2022 18:12 WIB
Telkomsel
Foto: Virgina Maulita Putri/detikinet
Bali -

Telkomsel akan daur ulang sampah plastik sisa pembelian kartu SIM menjadi barang yang bisa digunakan kembali. Ini merupakan inisiatif terbaru yang diluncurkan Telkomsel sebagai bagian dari program Telkomsel Jaga Bumi.

Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki H Bramono mengatakan sampah plastik saat ini sudah menjadi masalah besar bagi lingkungan. Ia mengutip data Badan Pusat Statistik dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa ada 11,6 juta ton sampah plastik di Indonesia pada tahun 2021.

Saki menambahkan setiap tahunnya operator seluler di Indonesia memproduksi 200 juta kartu SIM. Ini yang mendorong Telkomsel untuk mendaur ulang sampah plastik produksinya sendiri, yaitu dari cangkang kartu SIM dan kemasannya yang biasanya dibuang begitu saja.

"Jadi banyak sekali perusahaan-perusahaan yang mereka kadang lupa mereka sendiri masih mem-produce sampah plastik yang harus mereka olah dan mereka manage untuk bisa menjadi produk yang bisa dipakai kembali," kata Saki dalam konferensi pers di Kuta, Bali, Kamis (20/10/2022).

Untuk mendaur ulang sampah plastik kartu SIM, Telkomsel menggandeng Plustik.id, sebuah startup yang fokus mengurangi sampah plastik rendah nilai. Oleh Plustik, cangkang kartu SIM dan kemasan plastiknya dicampur dengan sampah plastik rendah nilai lainnya untuk didaur ulang menjadi conblock dan phone holder.

TelkomselTelkomsel daur ulang sampah SIM Card. Foto: Virgina Maulita Putri/detikinet

Sampah kartu SIM ini dikumpulkan oleh tim Telkomsel dari outlet penjual produk telekomunikasi. Menariknya, Telkomsel juga mengumpulkan sampah kartu SIM milik operator lain untuk ikut didaur ulang.

CEO Plustik Reza Hasfinanda mengatakan conblock yang hasil daur ulang akan dipasang di daerah Bali, kemungkinan di daerah hutan mangrove. Sedangkan phone holder akan dibagikan kembali ke outlet tempat mengambil sampah kartu SIM.

"Jadi circular economy, kita bisa trace dari sampah tempat asalnya, kita proses jadi phone holder, jadi kembali lagi ke outletnya," kata Reza di kesempatan yang sama.

Saat ini program daur ulang sampah plastik kartu SIM baru dimulai di Bali, menargetkan 3.000 outlet. Setelah itu akan dibawa ke kawasan Jabodetabek dan Jawa Barat yang memiliki 13.000 outlet. Telkomsel sendiri saat ini memiliki 330.000 outlet reseller di seluruh Indonesia

"Jadi kita bertahap, saya harapkan nanti seluruh Indonesia 300.000 reseller yang menjual produk telko akan bisa kita manage semua limbahnya," pungkas Saki.



Simak Video "Apa Bedanya e-SIM dan Kartu SIM Biasa? "
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT