Konektivitas Kunci Menuju Indonesia Digital
Hide Ads

Konektivitas Kunci Menuju Indonesia Digital

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 15 Jul 2022 23:56 WIB
Beautiful smiling young Asian woman grocery shopping online with mobile app device on smartphone and making online payment with her credit card, with a box of colourful and fresh organic groceries on the kitchen counter at home
Konektivitas Kunci Menuju Indonesia Digital. Foto: Getty Images/AsiaVision
Jakarta -

Siapa yang tidak butuh akses internet saat ini? Sebuah pertanyaan yang sudah tahu akan jawabannya di era digital seperti sekarang. Konektivitas yang dipadu dengan paket internet terjangkau menjadi kunci membuka gerbang berselancar di dunia maya.

Bukti tersebut bisa kita lihat dengan terus meningkatnya penetrasi pengguna internet Indonesia yang dari tahun ke tahun.

Bahkan, efek pandemi COVID-19 makin mengakselerasi manusia untuk memanfaatkan layanan internet dalam menjalani aktivitas sehari-hari, baik untuk kebutuhan primer, sekunder, tersier, sampai hal yang berkaitan dengan ibadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Pengguna Internet Indonesia Meningkat

"Kalau kami lihat ada peningkatan signifikan terutama saat pandemi," kata Sekretaris Jenderal APJII, Zulfadly Syam dalam laporan Indonesia Digital Outlook 2022: Encouraging the Acceleration of Sustainable Digital Transformation beberapa waktu lalu.

Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2022 terungkap tingkat penetrasi internet di Indonesia naik menjadi 77,02%, di mana sebanyak 210 juta jiwa dari total populasi 272 juta jiwa terkoneksi dengan internet. Sebuah angka fantastis di wilayah Asia Tenggara.

Dari segi umur, orang Indonesia yang pakai internet ini terbilang usia produktif. Kontribusi terbesar dari kalangan 19-34 tahun sebesar 98,64%, sedangkan penetrasi terbesar datang dari kelompok umur 35-54 tahun sebesar 27,68%.

Pengguna internet Indonesia ini masuk ke dunia maya ini melalui mayoritas memakain koneksi operator seluler (77,64%), yang disusul WiFi yang dipasang di rumah 20,61%, WiFi kantor/sekolah 0,61%, WiFi publik 0,96%, dan 0,18%.

Tetapi, masyarakat Indonesia masih mengalami kendala untuk memakai internet, misalnya harga kuota yang terlalu mahal. Hal itu menjadi batu sandungan bagi masyarakat yang ingin membuka peluang dalam pemanfaatan layanan internet.

APJII merilis hasil survei terkini jumlah pengguna internet Indonesia.APJII merilis hasil survei terkini jumlah pengguna internet Indonesia. Foto: APJII

Paket Unlimited

Persoalan itu kemudian diatasi oleh Smartfren dengan menghadirkan paket Unlimited sebagai 'kendaraan' pengguna internet Indonesia tanpa khawatir kuota internet maupun ketakutan akan harganya yang mahal.

Sebab, Smartfren telah meracik paket Unlimited yang bisa menjadi pilihan bagi pengguna. Misalnya, Unlimited Harian kuota 1 GB harga Rp 9.000 maupun bagi mereka yang tidak terlepas gaya hidup digital bisa mengaktifkan Unlimited Nonstop kuota utama 12 GB bonus kuota 6 GB harga Rp 45.000 atau Unlimited Nonstop 60 GB dengan harga Rp 128.000.

"Karena itu kami hadirkan Smartfren Unlimited Nonstop agar mereka bisa melakukan passion digitalnya itu tanpa khawatir. Paket Unlimited Nonstop ini bisa bikin kamu nonstop internetan tanpa sedot pulsa, karena saat kuota utama habis, pelanggan akan mendapatkan akses nonstop," ucap Deputi CEOSmartfren, Djoko Tata Ibrahim

Paket Baru SmartfrenPaket Unlimited Nonstop yang disediakan Smartfren. Foto: Smartfren

Untuk cara mengaktifkannya, Smartfren juga memberikan kemudahan. Bekerjasama dengan Meta yang merupakan induk perusahaan Facebook, disediakan Facebook Mobile Center, sebuah fitur di dalam aplikasi Facebook, yang memungkinkan pelanggan bisa mengaktifkan paket internet Smartfren.

Cara membelinya, pelanggan hanya mengklik kotak "buy data" di pojok kanan aplikasi Facebook, kemudian langsung melakukan pembayaran yang bisa pakai pulsa atau dompet digital, mulai dari Gopay, Ovo, Dana, dan Shopee.

Jaringan Smartfren

Guna meningkatkan kualitas jaringan, Smartfren telah merampungkan perluasan coverage nasional hingga 2,4% dan optimasi jaringan 100% alias sudah di seluruh wilayah tanah air.

Selanjutnya anak perusahaan Sinar Mas ini akan secara rutin melakukan peningkatan coverage dan optimasi jaringan di sepanjang tahun 2022. Secara nasional kedua kegiatan ini akan difokuskan untuk kualitas layanan Smartfren di daerah-daerah pemukiman dan berbagai wilayah sekitarnya.

Menurut laporan terbaru OpenSignal, Smartfren menjadi satu-satunya operator seluler di tanah air yang unggul soal ketersediaan 4G. Itu artinya, pelanggan tidak perlu risau tidak ada sinyal 4G Smartfren di mana pun kalian berada.

VP of Network Operations Smartfren Agus Rohmat menjelaskan optimasi dan peningkatan coverage yang dikerjakan di berbagai wilayah operasionalnya, seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan dan Sulawesi.

Strategi tersebut sejalan dengan meningkatnya kebutuhan layanan internet di masyarakat guna mendukung berbagai kegiatan digital, seperti streaming video, musik dan film, atau menjelajah media sosial. Selain itu juga, antisipasi terhadap potensi lonjakan trafik internet di hari-hari besar keagamaan.

Agus Rohmat (kanan) VP Network Operations Smartfren seusai meninjau tower BTS di kawasan Lembang, Bandung.Agus Rohmat (kanan) VP Network Operations Smartfren seusai meninjau tower BTS di kawasan Lembang, Bandung. Foto: Bima Bagaskara

"Harapannya dengan meningkatnya kualitas jaringan, juga semakin luas jangkauan, maka semakin banyak pelanggan yang bisa menikmati layanan internet 100% 4G dari Smartfren," ungkap Agus.

Smartfren juga menerapkan teknologi jaringan dengan desain full redundant dan memiliki teknologi automatic switch over, sehingga perubahan kebutuhan kapasitas bisa disesuaikan dengan cepat. Teknologi ini juga berkontribusi mempercepat penanganan jaringan, sehingga gangguan bisa diselesaikan kurang dari satu jam.

Kombinasi jaringan Smartfren yang semakin luas dengan teknologi serta jaminan quality of service (QoS) itu mampu memanjakan pelanggan. Peningkatan pengalaman tersebut dapat dirasakan antara lain ketika pelanggan bermain game online, ketika mengakses layanan streaming video, film dan musik, serta ketika mengunduh dan unggah sebuah file.

Industri Kreatif Bertumbuh

Kualitas jaringan dan paket Unlimited menjadi kunci Smartfren membuka pintu peluang masyarakat yang ingin mengembangkan industri kreatif dengan pemanfaatan layanan internet.

Ingin jadi game changer, Smartfren menyiapkan ekosistem teknologi digital terintegrasi. Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menyebutkan perusahaan telekomunikasi berbasis teknologi ini terus bertumbuh, dan tahun ini adalah momentum memasuki era transformasi digital.

Digital Infrastructure Platform hadir guna menunjang keseluruhan ekosistem digital yang terus didorong oleh perusahaan. Mulai dari jaringan fiber optic dan fiber to the home (FTTH), infrastruktur mobile boradband, hingga pusat data terintegrasi, tengah dibangun untuk mendukung berbagai lini solusi digital yang dimiliki perusahaan, seperti startup, media baru yang ditunjang oleh konten dan teknologi streaming, serta teknologi keuangan dan inovasi digital lainnya.

"Ini tentang bagaimana Indonesia ini bisa betul-betul masuk ke era digitalisasi yang full scale. Indonesia beruntung karena sudah punya roadmap di depan, seperti Jepang, Korea, China, semua ini sudah 6-7 tahun di muka. Jadi kita bisa betul-betul akselerasi tanpa banyak menghabiskan tenaga belajar dari awal, sehingga bisa lebih cepat," pungkas Board Member Sinar Mas Franky Oesman Widjaja.

Digital Infrastructure Platform, rangkaian infrastruktur konektivitas yang berkesinambungan dan saling bersinergi, merupakan upaya Sinar Mas melalui pilar usahanya PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) menjadi game changer dalam sektor teknologi digital Indonesia.Digital Infrastructure Platform, rangkaian infrastruktur konektivitas yang berkesinambungan dan saling bersinergi, merupakan upaya Sinar Mas melalui pilar usahanya PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) menjadi game changer dalam sektor teknologi digital Indonesia. Foto: Dok. Sinar Mas



(agt/agt)