Elon Musk terus membangun proyek konstelasi satelit internet di bawah panji SpaceX bernama Starlink. Sebenarnya, berapa kecepatan internet yang ditawarkan Starlink kepada pengguna?
Menjawab pertanyaan tersebut, Speedtest telah memantau koneksi Starlink selama lebih dari tahun, terhitung sejak diluncurkan secara beta pada November 2020 sampai kuartal pertama 2022.
Kinerja kecepatan internet Starlink yang disorot Speedtest ini mencakup wilayah Eropa, Osenia, Amerika Utara, dan Amerika Selatan, termasuk hasil dari 10 negara tambahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amerika Utara
Di wilayah ini, Speedtest melihat ada kenaikan kecepatan internet Starlink dalam satu tahun terakhir. Misalnya, di Amerika Serikat (AS) yang meningkat 38% dan Kanada meroket sampai hampir 58%.
Di negeri Paman Sam, mulanya rata-rata kecepatan download Starlink itu 65,72 Mbps menjadi 90,55 Mbps pada kuartal pertama 2022. Sedangkan, kecepatan download di Kanada bisa tembus 97,40 Mbps.
Bahkan di Meksiko, Starlink disebut sebagai penyedia satelit tercepat yang ada di negaranya. Negeri ini detikers bisa merasakan kecepatan internet download rata-rata 105,91 Mbps. Lalu di Puerto Rico kecepatan download mencapai 20,54 Mbps, masih keok dari fix broadband yang melajut 68,88 Mbps.
![]() |
Eropa
Sejumlah negara di Eropa, warganya telah mencicipi layanan Starlink. Bukan negara besar yang dimanjakan kecepatan internet perusahaan Elon Musk itu rupanya.
Seperti dilihat di bawah ini perbandingan kecepatan download, upload, dan latensi Starlink di benua biru.
![]() |
Amerika Selatan
Bergeser ke Amerika Selatan, ada nama Chile yang layanan internet Starlink paling ngebut dengan kecepatan download rata-rata 110,49 Mbps selama Q1 2022, meskipun fixed broadband di negara ini masih jauh lebih cepat.
![]() |
Oseania
Sedangkan di Oseania, terdapat dua negara, yaitu Australia dan Selandia Baru saja yang tersedia layanan Starlink tersebut. Dan, Australia paling terdepan untuk urusan download dan latensi, tapi kalah di upload dari Selandia Baru.
![]() |
(agt/afr)