Langkah operator seluler Telkomsel dan XL Axiata yang akan mematikan layanan 3G dan fokus pengembangan 4G, dinilai tepat.
Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto mengatakan bahwa saat ini kita sedang menuju penggunaan teknologi yang lebih maju, dan itu sangat dibutuhkan pengguna dalam mengakses internet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langkah yang tepat, karena teknologi pengganti sudah ada yang lebih maju, efisien, dan sesuai kebutuhan pelanggan, yaitu 4G dan 5G," ujar Doni kepada detikINET.
Dengan menghentikan layanan 3G, bekas frekuensi tersebut dapat memaksimalkan dalam penggelaran layanan 4G maupun 5G yang saat ini sedang digenjot.
Bahkan, Doni menyarankan agar bekas frekuensi 3G itu langsung dipakai buat 5G saja. "Jangan ke 4G, langsung 5G dong. Frekuensi 3G kan ada di 2,1 GHz banyak," ucapnya.
Agar tidak berdampak kepada pelanggan yang sangat membutuhkan akses internet di masa pandemi, operator seluler mesti menyiapkan mitigasinya.
"Ini tugas operator untuk mitigasi layanan, pola switch off ala CDMA Flexi bisa ditiru. Misalnya, ada smartphone subsidi untuk tukar layanan," jelasnya.
Kedua operator seluler Telkomsel dan XL Axiata telah memastikan mulai melakukan upgrade layanan 3G ke 4G. XL Axiata mulai menghapus 3G akhir Maret ini, sedangkan Telkomsel secara bertahap sampai akhir 2022.
Kebijakan operator itu juga diapresiasi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate.
"Rencana operator seluler untuk fade out itu sejalan dengan kebijakan pemerintah atau Kominfo untuk menjadikan 4G sebagai tulang punggung telekomunikasi kita dan secara bertahap kita kembangkan 5G," ujar Menteri Johnny.
(agt/rns)