XL Axiata menargetkan penghentian layanan 3G selesai pada akhir bulan Maret 2022. Berbagai strategi dilancarkan agar pelanggan berpindah dari 3G ke 4G.
Keputusan ini sejalan dengan imbauan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) agar operator seluler mematikan layanan 3G dan frekuensi yang dipakai untuk 3G tersebut dialihkan untuk mengingkatkan kualitas layanan 4G.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bulan depan, semua 3G yang ada di jaringan XL sudah kami matikan," ujar Director & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa dalam konferensi pers virtual, Kamis (24/2/2022).
Jaringan 3G dipakai untuk layanan suara dan data. Namun seiring berkembangnya teknologi seluler, data atau akses internet akan semakin optimal ketika di jaringan 4G. Kemudian, layanan suara di jaringan 2G.
"Saat kita bangun LTE, layanan voice itu ada di 2G dan 3G, lalu 4G buat data. Sekarang adanya Voice over LTE atau VoLTE, 4G pun bisa buat voice," tuturnya.
Dengan adanya imbauan dari pemerintah untuk mematikan layanan 3G, XL Axiata mengharapkan kebijakan itu diiringi dengan regulasi semua perangkat harus meng-enable VoLTE-nya.
"Semua handset bisa meng-enable VoLTE terutama yang lama, karena yang baru VoLTE capable. Kami minta device manufacture bisa meng-enable VoLTE di handset-handset tersebut, sehingga penetrasi bisa lebih cepat dan pelanggan tidak merasakan dampak dimatikan layanan 3G," tuturnya.
Untuk mematikan layanan 3G ini, XL Axiata telah melakukannya secara bertahap sejak tahun lalu. Seiring dengan proses suntik mati 3G tersebut, operator yang identik warna biru ini juga mengedukasi kepada pelanggan agar beralih ke 4G, seperti menggantikan kartu SIM menjadi uSIM.
Sementara itu, dari sisi smartphone 4G, XL Axiata juga menyediakan program bundling sebagai ajakan pindah dari 3G ke 4G, yang mana program tersebut tersedia di XL Center di masing-masing daerah.
(agt/fay)