Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengungkapkan alasan dimatikan layanan 3G dibandingkan 2G yang teknologinya jelas-jelas lebih jadul.
Menurut Menkominfo, layanan 2G sampai saat ini masih dibutuhkan masyarakat, khususnya untuk keperluan telepon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"2G masih dipertahankan karena itu layanan suara yang masih dibutuhkan masyarakat. Namun, untuk video dan gambar, layanan 3G akan jauh lebih lambat dibandingkan 4G," ujar Johnny di Grand Ballroom Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (25/1/2022).
Layanan data yang menggunakan jaringan 3G akan semakin lemot, apabila penggelaran teknologi seluler paling anyar sudah kian masif, seperti keberadaan 5G.
"Dengan adanya 5G, 3G akan semakin sangat lambat. Jadi, masyarakat perlu mendapatkan layanan yang lebih baik dari 3G," ungkap Johnny.
Disampaikannya, layanan 3G masih banyak ditemukan di wilayah komersial. Sedangkan, untuk di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T) di secara perlahan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama operator seluler membangun jaringan 4G.
Terbaru, sebanyak 7.907 lokasi di wilayah 3T Indonesia kini mulai tersedia jaringan 4G. Desa/kelurahan tersebut akan hadir sinyal 4G dari Telkomsel dan XL Axiata.
"Masyarakat di 3T akan mendapatkan layanan 4G, sedangkan wilayan non-3T masih ada layanan 3G ini secara bertahap oleh operator seluler, karena faktanya 3G sangat lambat dibandingkan 4G," tutur Menkominfo.
(agt/fay)