Penggelaran jaringan 5G di Indonesia masih dalam tahap awal. Mitratel, salah satu pemain tower, mengungkapkan kesiapannya membangun infrastruktur telekomunikasi tersebut.
Sebagai informasi, untuk menghadirkan layanan 5G ini diperlukan kerapatan tower satu sama lain. Hal tersebut selain untuk menghadirkan kecepatan internet super ngebut, tetapi juga latensi yang lebih rendah dibandingkan 4G.
Dengan kata lain, adanya 5G, maka jumlah tower tersebut akan lebih banyak dari sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chief Operations Officer Mitratel, Pratignyo Arif Budiman mengatakan bahwa pada prinsipnya untuk mengimplementasi 5G itu terdiri dari tiga bagian, yaitu broadband capability, rich communication, dan Ultra Low Latency (ULL).
"Dua dari tiga itu sudah di-cover oleh 4G. Jadi, yang menjadi kunci adalah services yang ULL. Sampai saat ini kebutuhan untuk services itu masih belum begitu besar," ujar Arif di Jakarta, Senin (10/1/2022) membicarakan permintaan pasar akan 5G di Indonesia.
Meski begitu, operator seluler sudah melakukan 5G secara terbatas dan bertahap. Walaupun dari ketersediaan layanan jaringan seluler generasi kelima itu belum luas di suatu area.
Mitratel juga telah membantu penggelaran 5G di Indonesia. Hal ini untuk menunjukkan kalau anak perusahaan Telkom tersebut mampu membangun infrastruktur 5G.
"Untuk 5G, saya rasa, readiness antara operator dengan kita sudah sangat siap, dan tinggal tentunya scale up dari penggelaran seiring dengan tumbuhnya services akan kebutuhan itu," tutur Arif.
Sejauh ini, baru ada tiga operator seluler yang mendapatkan izin untuk menggelar layanan 5G secara komersial di Indonesia, yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XL Axiata.
Ketiga operator seluler itu dinyatakan berhasil Uji Laik Operasi (ULO) 5G oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), sehingga mengantongi restu berupa Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) untuk komersialisasi layanan 5G kepada masyarakat.
Sedangkan wilayah/kota yang sudah tersedia jaringan 5G di Indonesia, di antaranya Jabodetabek, Solo, Medan, Balikpapan, Surabaya, Makassar, Bandung, Batam, dan Denpasar.
(agt/fay)