Warga China Makin Tinggalkan Merek Ponsel Asing, Ini Alasannya
Hide Ads

Warga China Makin Tinggalkan Merek Ponsel Asing, Ini Alasannya

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 21 Agu 2025 20:00 WIB
Friends group having addicted fun using mobile smart phone - Close up of people hands sharing content on social media network with smartphone - Technology concept with millenials online with cellphone
Warga China Makin Tinggalkan Merek Ponsel Asing, Ini Alasannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/ViewApart
Jakarta -

Warga China semakin mengutamakan HP buatan dalam negeri. Buktinya, penjualan HP asing di sana semakin merosot.

Akibatnya, saham Apple turun 0,5% setelah data menunjukkan penurunan signifikan dalam penjualan ponsel merek asing di China, salah satu pasar utama perusahaan.

Data terbaru China Academy of Information and Communications Technology (CAICT), badan riset yang berafiliasi dengan pemerintah, menunjukkan pengiriman smartphone asing di China turun 31,3% year-on-year pada bulan Juni.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip detikINET dari Reuters, pengiriman ponsel merek asing, termasuk iPhone, turun menjadi 1,971 juta unit pada bulan Juni dari angka 2,869 juta unit pada bulan yang sama tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Penurunan ini mencerminkan perlambatan di pasar smartphone China secara keseluruhan, di mana total penjualan ponsel turun 9,3% menjadi 22,598 juta unit pada bulan Juni.

Vendor domestik memang makin berkuasa. Di Q2 2025, Huawei kembali merebut posisi teratas dengan pangsa pasar 18%, mengirimkan 12,2 juta unit. Meski terganggung sanksi Amerika Serikat, fokus merek tersebut pada R&D dan inovasi memungkinkan pertumbuhan tahunan 15%.

Sementara itu, Xiaomi, OPPO, dan Vivo terus mendominasi segmen menengah ke atas, dengan pendekatan berbasis ekosistem Xiaomi (mencakup perangkat wearable, AIoT, dan EV) mendorong peningkatan pengiriman sebesar 3% secara tahunan.

Adapun Apple yang pernah jadi pemimpin pasar, kini memegang pangsa pasar 15% setelah posisi 13% pada Q1 2025, terkendala oleh harga premium yang mengecualikannya dari kategori yang memenuhi syarat subsidi pemerintah China.

Program pemerintah yang menargetkan perangkat di bawah USD 828 telah secara tidak proporsional menguntungkan merek domestik seperti Xiaomi dan Huawei. Harga premium Apple, membatasi aksesnya ke segmen penting ini. Itulah salah satu alasan HP domestik kian berjaya.

Selain itu, merek domestik semakin agresif dan tidak lagi hanya menjual ponsel tapi menawarkan ekosistem terintegrasi. Jaringan AIoT Xiaomi, HarmonyOS Huawei, dan ekspansi ritel offline Oppo menciptakan pengalaman pengguna yang sulit ditiru merek asing.

Merek China juga memimpin dalam fitur-fitur berbasis AI dan desain perangkat lipat. Mate XT Huawei dan chipset XRing O1 Xiaomi misalnya, membuktikan kemampuan mereka untuk diferensiasi di pasar yang ketat.




(fyk/afr)
Berita Terkait