Pasca Merger Indosat-Tri, Jaringan 4G Bisa Kian Merata
Hide Ads

Pasca Merger Indosat-Tri, Jaringan 4G Bisa Kian Merata

Agus Tri Haryanto - detikInet
Kamis, 14 Okt 2021 11:47 WIB
Chief Operating Officer Indosat Ooredoo Vikram Sinha
Pasca Merger Indosat-Tri, Jaringan 4G Bisa Kian Merata (Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto)
Jakarta -

Pakar telekomunikasi menilai pasca terjadinya kesepakatan merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri), pemerataan jaringan 4G LTE diyakini akan semakin cepat dari sebelumnya.

Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia-ITB, Ian Joseph Matheus Edward mengatakan, sebelum penggabungan, Indosat dan Tri memiliki kecepatan internet di menjangkau area umum itu tidak beda jauh.

Mengutip data State of Mobile Experience - Southeast Asia, Tutela pada Maret 2021, Telkomsel unggul 12 Mbps diikuti di belakangnya Indosat 11,2 Mbps, XL 9,3 Mbps, Tri 8,6 Mbps, dan Smartfren 5,2 Mbps.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Gabungan kedua operator, seharusnya atau minimalnya, mendekati atau melebihi si juara satu Telkomsel," kata Ian dalam diskusi ITF secara online, Rabu (13/10/2021).

Berbicara soal coverage area, hasil merger Indosat dan Tri memang belum seluas dan semasif yang dilakukan Telkomsel, yang sejauh ini Indosat dan Tri baru memenuhi wilayah Indonesia bagian barat dan sejumlah area di Indonesia bagian tengah.

Kendati begitu, Ian mengungkapkan, lisensi penyelenggaraan telkomunikasi, khususnya lisensi operator 4G itu cakupannya nasional. Sehingga, selayaknya semua operator menyediakan jaringan di seluruh Indonesia.

"Konsolidasi mendorong efisiensi dan efektifitas sumber daya hingga ke daerah pelosok, sehingga mampu membangun menyamai operator yang sekarang memimpin pasar dengan cakupan terluasnya," tutur Ian.

Lebih lanjut, Ian menambahkan, salah satu bentuk konsolidasi terkait pembangunan jaringan 4G dengan melakukan relokasi BTS 4G, yang tidak hanya memindahkan tetapi juga dapat mempelajari karakter daerah yang akan diekspansinya.

"Salah satu prasyarat merger adalah harus bersedia melakukan ekspansi ke daerah lain. Pemerintah harus menagih secara rinci pelaksanaan perluasan layanan mereka, karena lisensinya cakupannya nasional," kata dia.

Seperti diketahui, induk perusahaan kedua perusahaan, yaitu Ooredoo dan CK Hutchison sepakat untuk menggabungkan anak perusahaan mereka di Indonesia, Indosat dan Tri menjadi Indosat Ooredoo Hutchison.

Namun nama tersebut belum dipakai sampai proses merger Indosat dan Tri yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021. Adapun, transaksi 'perkawinan' ini mencapai USD 6 miliar atau setara Rp 85 triliun.

Baik itu Indosat maupun Tri mengucapkan pernyataan sama, paket layanan pelanggan saat ini tidak mengalami perubahan. Artinya, baik itu pelanggan Indosat maupun Tri masih mengikuti aturan masing-masing operator seluler sebelum nantinya resmi bergabung menjadi Indosat Ooredoo Hutchison.

Adapun saat ini, tim Kominfo tengah mengevaluasi merger Indosat dan Tri. Meski evaluasi tersebut belum rampung, Menkominfo Johnny G Plate merestui aksi korporasi kedua operator seluler ini.




(agt/fay)