Usai Merger Indosat-Tri, Jilid Berikutnya XL Axiata-Smartfren?
Hide Ads

Usai Merger Indosat-Tri, Jilid Berikutnya XL Axiata-Smartfren?

Agus Tri Haryanto - detikInet
Jumat, 08 Okt 2021 20:12 WIB
Sejumlah karyawan mencoba demo layanan 5G di XL Center, XL Axiata Tower, Jakarta usai Kominfo menyatakan lolos Uji Laik Operasi (ULO) untuk menggelar jaringan 5G di Indonesia.
Usai Merger Indosat-Tri, Jilid Berikutnya XL Axiata-Smartfren?. Foto: dok. Kominfo
Jakarta -

Pakar telekomunikasi Kamilov Sagala menyebutkan adanya potensi merger operator seluler jilid berikutnya. Disebutkannya bahwa XL Axiata bisa berjodoh dengan Smartfren.

Belum lama ini, kedua induk perusahaan Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (H3I/Tri) menyatakan sepakat untuk menggabungkan kedua operator seluler tersebut. Pada 2014, XL mengakuisisi Axis yang kini menjadi salah satu brand-nya.

Kamilov mengatakan dengan kondisi industri telco saat ini, kemudian ditambah dengan tantangan adanya jaringan 5G yang mana membutuhkan investasi besar hingga spektrum hingga 100 MHz. Sedangkan, frekuensi tersebut sumber daya terbatas, maka konsolidasi jadi keniscayaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

"Konsolidasi industri telekomunikasi ini kalau tidak dilakukan, maka ia akan ketinggalan kereta. Di luar (negeri) sudah menjadi hal biasa merger (operator seluler) itu," kata Kamilov, Jumat (8/10/2021).

"Jadi peluang operator baru, salah satu yang saya lihat adalah kemungkinan besar adalah yang baju biru yang ada di Kuningan bisa merapat ke Jalan Sabang," sambungnya.

Maksud dari Kuningan ini merujuk pada Kantor Pusat XL Axiata, sedangkan Jalan Sabang lokasi kantor Smartfren.

"Kekuatan Sabang ini infrastrukturnya luar biasa, ekspansi infrastrukturnya. Sedangkan yang Kuningan, kapasitas layananya sudah dikenal, punya fiber, dan mainnya tidak hanya dalam negeri tapi luar negeri. Kalau soal momentum? saya harap sih secepatnya, biar tidak ketinggalan kereta tadi," tutur mantan anggota BRTI ini.

XL Axiata maupun Smartfren beberapa waktu lalu secara terang-terangan tengah mencari jodoh merger. Namun belum diketahui, apakah XL Axiata dan Smartfren sudah melakukan pembahasan penggabungan dua entitas miliknya.

"Konsolidasi itu baik untuk industri, karena industri telco Indonesia saat ini masih terdapat kelebihan jumlah pemain yang membuat persaingan luar biasa, kadang-kadang mendekati brutal," ujar Presiden Director & CEO XL Axiata, Dian Siswarini.

Sedangkan, Deputi CEO Smartfren Djoko Tata Ibrahim mengatakan bahwa mereka menyatakan siap untuk melakukan kolaborasi dengan operator seluler lainnya.

"Smartfren sangat terbuka untuk bekerjasama dengan operator manapun yang memungkinkan tentunya. Smartfren telah merintis beberapa kegiatan atau aktivitas mengarah ke sana (merger). Tapi, seperti jodoh, banyak hal yang mesti diatasi bersama. Secara formal, kita siap merger dengan siapa pun, tergantung kecocokan," kata Djoko




(agt/fay)