Merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) yang kini bernama Indosat Ooredoo Hutchison disambut baik Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate.
Penggabungan dua operator seluler ini merupakan yang pertama kali sejak tujuh tahun belakang. Terakhir, XL Axiata mencaplok Axis pada 2014.
"Kami tentu menyambut baik konsolidasi industri telekomunikasi secara khusus telekomunikasi selular. Suatu terobosan yang baik untuk efisiensi industri telekomunikasi serta percepatan transformasi digital Indonesia," ujar Johnny kepada detikINET, Jumat (17/9/2021).
Baca juga: Sah! Indosat dan Tri Resmi Merger |
Disampaikan Menkominfo, pemerintah saat ini masih menunggu pernyataan resmi dari pihak bersangkutan terkait merger Indosat dan Tri yang kini menyandang nama Indosat Ooredoo Hutchison.
"Indosat dan Tri Baru resmi merger setelah mendapat persetujuan pemerintah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Tentunya semua aspek akan dievaluasi oleh pemerintah termasuk alokasi spektrum," tuturnya.
Kedua induk perusahaan Indosat dan Tri, yakni Ooredoo dan dan CK Hutchison Holdings Limited mengumumkan sahnya perkawinan kedua entitas pada Kamis (16/9).
Penggabungan Indosat dan Tri akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih kuat secara komersial. Dengan perkawinan ini, Indosat Ooredoo Hutchison jadi operator seluler terbesar kedua di Indonesia.
Ooredoo Group saat ini memiliki 65% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo lewat Ooredoo Asia, sebuah perusahaan induk yang dimiliki sepenuhnya. Penggabungan Indosat dan H3I akan menyebabkan CK Hutchison menerima saham baru di Indosat Ooredoo hingga 21,8% dari Indosat Ooredoo Hutchison.
Baca juga: 'Perkawinan' Rp 85 Triliun Indosat-Tri |
Bersamaan dengan penggabungan bisnis, CK Hutchison akan mendapatkan 50% saham dari Ooredoo Asia dengan menukar 21,8% sahamnya di Indosat Ooredoo Hutchison untuk 33% saham di Ooredoo Asia. Kemudian, CK Hutchison juga akan mendapatkan tambahan 16,7% kepemilikan di Ooredoo Group lewat transaksi senilai USD 387 juta.
Menyusul transaksi di atas, Para Pihak akan masing-masing memiliki 50% dari Ooredoo Asia, yang akan diberi nama baru yaitu Ooredoo Hutchison Asia dan memiliki 65,6% saham dan kendali atas Indosat Ooredoo Hutchison.
Pada akhir transaksi, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan bersama-sama oleh Ooredoo Group dan CK Hutchison. Perusahaan gabungan akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dengan pemerintah Indonesia memiliki 9,6% saham, PT Tiga Telekomunikasi Indonesia memiliki 10,8% saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki kira-kira 14,0% saham.
Simak Video "Pernyataan Johnny Plate Usai Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi BTS"
[Gambas:Video 20detik]
(agt/rns)