Setelah Telkomsel, Indosat Oooredoo telah mendapatkan restu dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menggelar layanan 5G di Indonesia. Dengan menawarkan kecepatan yang lebih kencang dari 4G, apakah koneksi 5G bakal bikin boros kuota?
detikINET coba menanyakan hal tersebut kepada pengamat gadget kenamaan, Lucky Sebastian. Dia mengatakan sebenarnya secara hitungan tidak boros, sama saja seperti 4G.
Hanya saja karena koneksinya yang begitu kencang membuat orang merasa lebih boros. Karena tidak terasa saat mengakses atau mendownload file.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ketika koneksi kencang, kebanyakan orang itu mau download yang lain. Satu film kelar langsung lanjut kedua, ini yang akhirnya orang merasa kuotanya cepat habis, padahal sebenarnya nggak," ujar Lucky saat dihubungi detikINET, Senin (14/6/2021).
Menurut Lucky koneksi 5G akan memberi manfaat bagi mereka yang bekerja yang butuh menjaga ritme kecepatan, waktu dan hasil. Dengan koneksi yang kencang, membuat tidak perlu menunggu lagi.
"Karena kalau lambat kan lama menunggunya. Mau menunggu terusannya harus menunggu file-nya datang dulu. Kalau 5G bisa langsung," terangnya.
Sebelumnya diberitakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate mengatakan, layanan 5G akan berkembang dan cakupan wilayahnya diperluas lagi, tidak terkecuali di destinasi wisata super prioritas dan ibu kota negara baru.
"Layanan 5G diharapkan akan berkembang dalam waktu yang tidak terlalu lama dan akan terus diperluas berdasarkan pertumbuhan permintaan pasar di lokasi lain," ujar Johnny dalam konferensi pers secara virtual, di Kantor Kemenkominfo Jakarta, Senin (14/6).
Selain di Pulau Jawa, Menkominfo mengungkapkan, jaringan 5G juga akan diterapkan di lokasi utama, seperti destinasi wisata super prioritas, yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).
"Selain itu, ada lokasi industri manufaktur yang juga akan menerima jaringan 5G, serta untuk lokasi ibu kota negara baru pada 2024 mendatang," ucapnya.
Dengan Indonesia mulai masuk ke era 5G, Menkominfo mengharapkan, dapat memberikan layanan untuk mendukung industri dan masyarakat di masa depan, seiring dengan perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), serta Internet of Things (IoT).
"Peningkatan performa meliputi kecepatan akses yang tinggi (high speed), kapasitas yang besar (high capacity), latensi yang rendah (low latency), serta konektivitas yang sangat banyak (massive connectivity) merupakan target teknologi generasi kelima," pungkasnya.
(afr/fay)