Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate mengatakan, layanan 5G akan berkembang dan cakupan wilayahnya diperluas lagi, tidak terkecuali di destinasi wisata super prioritas dan ibu kota negara baru.
Pada hari ini, Senin (14/6/2021) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menerbitkan Surat Keterangan Laik Operasi (SKLO) 5G kepada Indosat Ooredoo.
Dengan restu berupa SKLO tersebut, Indosat menyusul Telkomsel sebagai operator seluler yang menggelar jaringan 5G secara komersial di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Layanan 5G diharapkan akan berkembang dalam waktu yang tidak terlalu lama dan akan terus diperluas berdasarkan pertumbuhan permintaan pasar di lokasi lain," ujar Johnny.
Selain di Pulau Jawa, Menkominfo mengungkapkan, jaringan 5G juga akan diterapkan di lokasi utama, seperti destinasi wisata super prioritas, yaitu Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).
"Selain itu, ada lokasi industri manufaktur yang juga akan menerima jaringan 5G, serta untuk lokasi ibu kota negara baru pada 2024 mendatang," ucapnya.
Dengan Indonesia mulai masuk ke era 5G, Menkominfo mengharapkan, dapat memberikan layanan untuk mendukung industri dan masyarakat di masa depan, seiring dengan perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), serta Internet of Things (IoT).
"Peningkatan performa meliputi kecepatan akses yang tinggi (high speed), kapasitas yang besar (high capacity), latensi yang rendah (low latency), serta konektivitas yang sangat banyak (massive connectivity) merupakan target teknologi generasi kelima," pungkasnya.
(agt/fay)