Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menjelaskan kronologis putusnya kabel laut ruas Biak-Jayapura milik Telkom. Dampak dari putusnya kabel tersebut, layanan internet di Papua sempat terganggu beberapa pekan.
Johnny mengatakan pada Jumat 30 April 2021 pukul 19.40 WIB, telah terjadi telekomunikasi akibat Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ruas Biak-Jayapura terpputus, tepatnya pada 280 km dari Kota Biak dengan kedalaman 4.050 meter di bawah permukaan laut.
"Gangguan infrastruktur telekomunikasi di Papua murni karena putusnya sistem komunikasi kabel laut yang diduga diakibatkan oleh faktor alam," ujar Johnny dalam konferensi pers virtual, Senin (7/6/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menkominfo mengatakan bahwa kejadian putusnya kabel laut ini pernah terjadi sebelumnya. Pada 2015 pernah beberapa kali kejadian kabel putus di ruas yang sama yang telah diidentifikasi penyebabnya, yakni faktor alam dan alat bantu penangkapan ikan.
Adapun, putus kabel laut saat ini berdampak pada sepertiga total trafik normal sistem komunikasi seluruh Papua, yaitu sekitar 154 dari total 464 Gbps. Area yang terganggu meliputi Kota Jayapura, Abepura, Sentani, dan Sarmi.
"Dalam menanggulangi kejadian ini, Kementerian Kominfo terus melakukan koordinasi rutin dengan Telkom dalam upaya penanganan dan pemulihan jaringan di wilayah terdampak," kata Johnny.
"Selain itu, Kementerian Kominfo juga telah mengirimkan surat kepada Telkom untuk memberikan penjaminan perlindungan bagi konsumen yang terdampak," sambungnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Telkom, berikut pemulihan layanan internet di Jayapura dan sekitarnya:
- Telah dilakukan langkah mitigasi langsung melalui aktivasi jaringan backup secara bertahap, dimulai dari layanan suara hingga layanan data yang menyesuaikan ketersediaan bandwidth.
- Pada tanggal 17 Mei 2021, jaringan backup ini telah mencapai total kapasitas 4,7 Gbps ditunjang oleh pemanfaatan link satelit sebesar 2.662 Mbps, radio long haul Palapa Ring Timur sebesar 500 Mbps dan radio long haul Sarmi-Biak sebesar 1.600 Mbps.
- Untuk mengamankan kualitas layanan pada proses penyambungan, Telkom juga menyediakan backup link, khususnya wilayah Manokwari dan Biak sebesar 40 Gbps melalui Palapa Ring Timur.
- Sebagai upaya pemulihan jangka pendek terhadap kabel ruas Biak-Jayapura yang terputus, proses penyambungan kabel dan identifikasi penyebab putusnya kabel telah diusahakan sejak 1 Mei 2021 menggunakan kapal khusus.
- Telkom menargetkan penyelesaian perbaikan pada 7 Juni 2021. Terdapat beberapa tantangan dalam penyabungan kabel, salah satunya faktor cuaca, yaitu ada siklon tropis Choi-Wan di sekitar Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat-Papua.
- Sebagai upaya mitigasi jangka panjang, Telkom memulai pembangunan jalur baru kabel laut Jayapura-Sarmi-Waisai sepanjang 1.141 km.
- Kementerian Kominfo juga akan terus mengawal dan membangun infrastruktur, baik kabel serat optik hingga BTS untuk memperkuat sistem telekomunikasi di Indonesia.
(agt/fay)