Pemerintah secara resmi melarang masyarakat mudik Lebaran di tahun ini, Artinya, banyak kegiatan silaturahmi akan beralih menjadi aktivitas online. Link Net menyatakan kesiapan jaringannya menghadapi momen tersebut.
Chief of Technology & Produk Officer Link Net Edward Sanusi menyebutkan, pihaknya memang menyiapkan capacity planning untuk menghadapi momen-momen yang menyebabkan lonjakan trafik data. Dia mencontohkan, saat awal pandemi, jaringan Link Net mengalami kenaikan signifikan.
"Waktu masa awal pandemi, trafik naik 40% dalam satu, dua minggu. Dan seoanjang tahun 2020 kemarin juga jaringan kami secara total trafiknya naik 70%," ujarnya dalam sesi tanya jawab usai pengumuman kerja sama Link Net dengan Google Cloud secara virtual, Kamis (22/4/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kondisi semacam ini, Link Net menyiapkan buffer untuk guna mengantisipasi lonjakan trafik penggunaan internet. Ini dilakukan agar kualitas koneksi internet tetap bagus.
"Untungnya memang kami selalu punya capacity planning yang kita sebut buffer untuk berjaga-jaga. Karena pasti ada kemungkinan naik. Bahkan trafik pagi dan malam saja berbeda. Kita selalu menyiapkan itu," sambung Edward.
Hal ini pula yang dilakukan Link Net dalam persiapan menghadapi momen Lebaran tahun ini. Edward memastikan, jaringan Link Net lebih siap menyambut Lebaran tahun ini jika dibandingkan menjelang Lebaran 2020 saat pandemi baru muncul di Indonesia.
"Selain itu, karena kami bergerak di industri yang harus siaga 24 jam, tim kami di lapangan meski Hari Raya juga dikerahkan. Ibaratnya kami bergantian agar menjamin operasional lancar dan jaringan kami pasti lebih siap," tutupnya.
(rns/fay)