Tanda-tanda 5G akan hadir di Indonesia mulai terkuak. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) perlu merampungkan terlebih dahulu penggelaran 4G, setelah itu meningkat ke 5G.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan untuk beralih ke 5G itu membutuhkan persiapan matang.
"Jangan buru-buru, yang pertama tugas pemerintah itu menyelesaikan 4G di seluruh Indonesia biar selesai terlebih dahulu, agar internet di Indonesia bisa ditingkatkan, disparitas internet antar wilayah bisa diperkecil, dan digitalisasi bisa bergerak," tutur Johnny.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akses internet 4G di Indonesia sendiri memang belum seimbang, masih ada kesenjangan seperti di Pulau Jawa dengan yang di luar Pulau Jawa.
Diketahui, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) pada tahun 2016, ada 83.218 desa dan kelurahan di Indonesia. Sementara itu, 12.548 desa dan kelurahan masih belum terjangkau jaringan 4G.
Pekerjaan rumah Kominfo dalam memeratakan sinyal 4G itu mulai dikebut dari tahun ini. Diharapkan pada 2022, Indonesia sudah merdeka sinyal 4G.
Berbeda dengan 4G, penggelaran 5G tidak dilakukan serentak atau semua wilayah kebagian teknologi seluler generasi kelima tersebut. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rencana Strategis Kominfo 2020-2024, terungkap jaringan 5G akan tersedia di 13 wilayah, yaitu enam ibu kota di Pulau Jawa, lima destinasi wisata super prioritas, ibu kota negara, dan satu industri manufaktur.
"Setelah itu, peningkatan kapasitas, kecepatan, maka tentu kita memulai dan mengembangkan pengembangan 5G. Ini membutuhkan pematangan ekosistem dan industri itu sendiri, karena pembangunan 5G itu sendiri tidak serta merta hanya kepentingan transmisi, tetapi keekonomian investasi perlu diperhatikan, sehingga beberapa titik yang jadi showcase sedang disiapkan," pungkasnya.
(agt/fay)