XL Axiata mengungkapkan industri telco Indonesia saat ini sedang tidak sehat, di mana operator seluler satu sama lain saling perang harga. Menurut XL Axiata, konsolidasi atau merger jadi solusi untuk meredam perang harga.
Perang harga tersebut dikarenakan para operator seluler berebut menarik pelanggan existing maupun pelanggan baru. Tetapi di sisi lain hal itu akan mengurangi kualitas layanan dari operator jika tidak diiringi dengan penambahan kapasitas.
"Untuk industri, konsolidasi ini memberikan dampak yang positif. Industri akan lebih sehat, kompetisi akan menjadi sehat, perang harga akan berkurang, karena pemainnya lebih sedikit," ujar Direktur Keuangan XL Axiata Budi Pramantika, Selasa (16/2).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: XL Axiata Masih Cari Jodoh Merger |
XL Axiata sendiri juga mengungkapkan ketertarikan untuk merger. Bahkan, secara terang-terangan Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, XL Axiata telah membahas soal merger ini dengan operator seluler lainnya.
"Nah, apakah XL akan melakukan (merger-red)? Sebetulnya sering saya katakan bahwa dalam beberapa tahun ini, XL dan beberapa operator di Indonesia, barangkali excluding Telkom Group, saling menjajaki satu sama lain," tuturnya.
Isu merger di industri telco Indonesia kembali ramai dibahas, setelah Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) sepakat melakukan penjajakan sebelum menyatakan nantinya menjadi satu entitas perusahaan.
Terkait merger di operator seluler, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan dukungan aksi korporasi tersebut. Hal itu diungkapkan langsung Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Dengan terjadinya konsolidasi atau merger antar operator seluler ini, kata Menkominfo, diharapkan dapat memperkuat struktur permodalan, Sumber Daya Manusia, manajemen dan kecepatan dalam pengambilan keputusan bisnis, khususnya Capex dan Opex dalam pembangunan infrastruktur TIK di wilayah kerja Non 3T yang saat ini belum selesai dibangun.
"Konsolidasi juga diharapkan dapat mendukung pemanfaatan teknologi baru dan dapat mengawali 5G deployment di Indonesia," ucapnya.
(agt/fay)