OCA Indonesia merupakan salah satu inkubasi bisnis PT Telkom Indonesia yang berhasil menyabet Top 3 Inspiring Innovation dalam HUT PT Telkom Indonesia ke-55 pada Juli 2020 lalu. Pemberian penghargaan ini bertujuan untuk menginspirasi karyawan Telkom agar selalu lebih inovatif dalam berkarya dan menjawab tantangan perubahan digital.
Penghargaan ini diberikan secara langsung oleh Direktur Utama PT Telkom Indonesia Ririek Adriansyah, Direktur Digital Business Muhamad Fajrin Rasyid, dan Direktur Human Capital Afriwandi.
"Dengan layanan komunikasi omnichannel berbasis website yang dilengkapi dengan sistem CRM (Customer Relationship Management) yang dapat meningkatkan engagement antara bisnis dan pelanggan, OCA Indonesia memiliki tiga produk unggulan yaitu OCA Blast, OCA Profiling dan OCA Interaction," tulis keterangan resmi Oca Indonesia, dikutip Selasa (15/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
OCA Blast merupakan layanan komunikasi omnichannel yang dapat membantu pengguna mengirimkan ragam pesan ke pelanggan secara masif dan bersamaan. Sedangkan OCA Profiling membantu bisnis menentukan target pelanggan berdasarkan berbagai kriteria demografi dan OCA Interaction memungkinkan bisnis untuk memiliki beberapa admin dalam satu akun WhatsApp saja, dan berbalas pesan WhatsApp bisa melalui dashboard OCA.
"Ketiga produk ini dapat dimanfaatkan bisnis untuk melakukan pemasaran dan penjualan, customer service, maupun meningkatkan customer engagement," ujarnya.
Baca juga: Lawan Corona, Telkom Kerahkan Robot RAMA |
Saat ini 90% pengguna layanan OCA Indonesia berasal dari enterprise dengan kebutuhan beragam. Dengan Dashboard OCA, pebisnis bisa menyesuaikan sendiri pesan apa yang ingin disampaikan, saluran komunikasi apa yang ingin digunakan, dan siapa saja target audiensnya.
"Pengguna hanya perlu input data pelanggan di Dashboard OCA dan dalam satu klik, pesan secara bersamaan terkirim ke ribuan hingga jutaan pelanggan," tulisnya.
"Selain dashboard yang user-friendly, pengguna juga bisa mengakses laporan secara real-time seputar status pengiriman pesan dan keterbacaan pesan. Dengan ini, komunikasi yang dilakukan tetap terukur," imbuhnya.
(ega/ega)