Pemerintah Indonesia kembali kepincut balon internet Google alias Project Loon. Sebelumnya, teknologi tersebut sudah ditaksir pemerintah untuk membantu pemerataan akses internet di wilayah pelosok.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengungkapkan bahwa beberapa hari yang lalu ia berkomunikasi dengan perusahaan teknologi yang bermarkas di Mountain View, California, Amerika Serikat.
Johnny tidak menyebutkan nama perusahaan tersebut. Ia hanya mengungkapkan teknologi yang dimaksud adalah sebuah balon. Diketahui, teknologi balon internet itu milik Google.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk mengjangkau wilayah jauh, sangat terpencil, dan sulit, saya dua hari yang lalu berkomunikasi juga dengan pimpinan perusahaan di Mountain View, California, yang punya teknologi loon technology," tuturnya.
Akan tetapi, pembahasan ketertarikan Pemerintah Indonesia terhadap balon internet besutan Google itu masih dalam tahap awal.
"Masih dalam penjajakan yang harus diselesaikan," kata Menkominfo.
Project Loon atau balon internet Google ini beberapa waktu lalu memperlihatkan kelihaiannya sebagai solusi sebagai pemancar sinyal internet di Kenya.
Dahulu ada tiga operator seluler besar Indonesia yang menjalin kerja sama dengan Google untuk menerbangkan Project Loon pada 2015 lalu, tetapi sampai saat ini belum terealisasi.
Seiring berjalannya waktu, kini proyek balon internet tersebut dipegang oleh Loon, anak perusahaan induk Google, yaitu Alphabet. Dan, Loon telah mengomersilkan Project Loon di Kenya untuk memancarkan sinyal 4G untuk masyarakat di sana.
Baca juga: Balon Internet Helion Siap Mengudara |
(agt/fyk)