"Akan ada cluster kecil negara-negara yang memimpin adopsi 5G, dengan sisanya mengikuti," kata Tim Hatt, Head of Research GSMA Intelligence yang dikutip detikINET dari Reuters.
Di Korsel, 66% koneksi mobile akan 5G dalam pertengahan dekade mendatang, diikuti Amerika Serikat sebanyak 50% dan Jepang 49%.
Dalam hal pelanggan, China bakal dominan dengan 600 juta koneksi 5G. Sedangkan di seluruh dunia, 1,57 miliar orang diperkirakan mengadopsi 5G pada tahun 2025, atau 18% dari total user mobile.
Di Eropa, pengguna 5G mungkin tak sebanyak negara-negara tersebut. Tapi wilayah ini akan giat menerapkan 5G di sektor semacam robotika dan berbagai macam perangkat pintar.
Operator kemungkinan akan menaikkan harga paket 5G antara 15% sampai 20% dengan iming-iming data unlimited. Akan tetapi kemudian perlahan akan menurun.
Bagi negara berkembang seperti Nigeria, Meksiko, India dan Indonesia, jaringan 4G masih akan diandalkan dalam beberapa tahun. Kombinasi ponsel Android murah dan paket data 4G yang murah masih punya potensi pertumbuhan.
GSMA Intelligence memproyeksi bahwa 59& dari total koneksi mobile di tahun 2025 masih memakai 4G. "Bagi banyak negara, 5G belum terlihat saat ini," sebut Hatt.
Di Indonesia sendiri sejauh ini teknologi 5G masih sebatas uji coba (trial). Baik Telkomsel, Indosat hingga XL Axiata sudah beberapa kali diketahui menjajal 5G dengan menggandeng vendor penyedia jaringan.
"Kemungkinan Indonesia baru bisa 2023, makin meluas pada 2025," ujar Dharmesh Malholtra, Managing Director and Service Provider Cisco ASEAN belum lama ini soal kapan 5G hadir di sini.
Salah satu yang membuat Indonesia tertinggal dari negara tetangga adalah persoalan spektrum. Sejauh ini pemerintah belum mengalokasikan spektrum mana yang akan digunakan untuk menggelar 5G di Tanah Air.
Kondisi ini berbeda dengan di Singapura atau Thailand. Pemerintah di sana dan pelaku industri telekomunikasi telah membahas spektrum yang digunakan untuk 5G. "Singapura akan melepas spektum untuk 5G dalam 4-6 bulan ke depan. Sementara Thailand, akhir tahun ini spektrum akan dilepaskan," terang Dharmesh.
Simak Video "Jerman Bakal Larang Operator Seluler Pakai 5G Huawei dan ZTE"
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)