Direktur Utama Badan Aksesibilitas dan Informasi (Bakti) Anang Latief mengatakan lokasi ribuan BTS tersebut akan difokuskan di area Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) dan perbatasan.
"Masih banyak ya lokasi yang perlu di-cover, contohnya Natuna. Potensi ada tapi sinyalnya nggak ada. Tapi 50% dari 4.000 BTS itu ada di Papua dan Papua Barat," kata Anang ditemui usai acara diskusi Forum Merdeka Barat 9, Jakarta, Selasa (15/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anang menyebutkan pembangunan 4.000 BTS tersebut merupakan bagian dari program BTS USO (universal service obligation) yang dikerjakan oleh Bakti yang bersumber dari pungutan 1,25% dari pendapatan operator telekomunikasi.
Adapun dalam merancang pembangunan total 4.000 BTS tersebut, pemerintah telah mengumpulkan semua kepala dinas kabupaten beserta bupatinya.
"Kita kumpulkan karena lokasi tentunya itu berdasarkan lokasi usulan mereka (untuk mencakupi daerah yang tidak terlayani layanan telekomunikasi). 500 dieksekusi di tahun ini, sedangkan 3.500 BTS itu tahun 2020," pungkasnya.
(agt/afr)











































