Gabungkan IoT, 2 BUMN Diakui Dunia Internasional
Hide Ads

Gabungkan IoT, 2 BUMN Diakui Dunia Internasional

Agus Tri Haryanto - detikInet
Minggu, 08 Sep 2019 18:47 WIB
Foto: Telkom
Jakarta - Sinergi Internet of Things (IoT) antara dua perusahaan BUMN, PT Kimia Farma dan PT Telkom, diakui di dunia internasional. Proyek transformasi kedua perusahaan ini bakal dipamerkan di Singapura.

Mereka diganjar diganjar prestasi terbaik level Asia Tenggara oleh Asia IoT Business Platform kategori Enterprise Innovation Award. Rencananya proyek transformasi digital tersebut di Singapura pada Februari 2020 bersamaan perwakilan dari Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan lainnya.

Direktur IoT Business Platform Irza Suprapto mengatakan, penghargaan diberikan kepada perusahaan-perusahaan di Tanah Air yang dinilai telah mampu mengadopsi strategi transformasi digital yang tepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Sementara itu, General Manager IT PT Kimia Farma, Ervan Belyadi Suryadi mengungkapkan, penghargaan yang diraih akhir Agustus tersebut menunjukkan bukti implementasi kerja sama perusahaan plat merah tersebut.

"Sinergi BUMN dari sisi digital transformation telah terjadi secara end to end (dengan adanya penghargaan ini, red). Faktanya memang kerja sama ini berhasil meningkatkan produksi dengan parameter kualitas lebih baik di dua pabrik kami. Ini terjadi karena support dari Telkom sangat solutif dan militan, demikian pula dengan tim kami," kata Ervan seperti tertulis dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9/2019).

Sinergi IoT, Bikin 2 BUMN Diakui Dunia InternasionalFoto: Telkom


Adapun dua pabrik dari total sebelas pabrik Kimia Farma yang dimaksud berlokasi di Cikarang, Kabupaten Bekasi dan Banjaran, Kabupaten Bandung. Untuk pabrik yang di Cikarang lebih kepada produksi bahan baku dan di Banjaran untuk produksi obat terbukti mampu digenjot dengan implementasi IoT dari Telkom.

Engineer Telkom sendiri bertindak sebagai implementator dan konsultan dari mesin cerdas, seraya proses transfer pengetahuan dilakukan kepada Divisi Teknologi Informasi PT Kimia Farma. Karenanya, pengembangan IoT ke depan bisa dilakukan sendiri oleh BUMN Farmasi tersebut.

Ervan melanjutkan, parameter produksi pabrik bisa dilihat secara real time seperti kapasitas produksi dan suhu, kelembaban dan tekanan ruangan, melalui aplikasi dashboard yang bisa diakses dari mana saja. Secara simultan, notifikasi peringatan (alert) atas proses produksi juga dikirimkan seketika ke surat elektronik maupun layanan pesan instan Telegram.



Bahkan, instalasi pada mesin-mesin produksi tersebut kelak akan menghadirkan kemampuan analisa dan prediktif, sehingga mesin menginformasikan sendiri kondisi mesin sekaligus waktu perbaikan ideal.

Karenanya, sumber daya manusia (SDM) perusahaan tidak harus berjumlah banyak dan siaga di depan mesin produksi seperti sebelumnya. PT Kimia Farma menilai hal ini membuat SDM eksisting bisa dialihkan kepada penugasan lainnya yang sama signifikan.

"Implementasi ini juga, sekalipun tahap awal, sudah kami rasakan mampu mendorong pencapaian produksi sesuai dengan standar yang diterapkan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dan standar global. Ini bisa dicapai dengan lebih cepat namun akurat melalui mesin IoT ini," katanya.

Sinergi IoT, Bikin 2 BUMN Diakui Dunia InternasionalFoto: Telkom


Ervan mencontohkan, standar purifikasi air dalam produksi, lebih terdeteksi dengan akurat dan cepat setelah penerapan mesin cerdas ini. Sesuatu yang sebelumnya harus dipantau secara manual oleh mata manusia seraya hasil tidak seakurat mesin cerdas.

Melalui cara ini, kata dia, Biaya Pokok Produksi (BPP) industri pun relatif terjaga sekalipun perusahaan di awal memang harus investasi mesin baru yang dilengkapi banyak sensor khas teknologi IoT dibandingkan mesin-mesin sebelumnya.

"Sejauh ini evaluasi kami lihat semua sudah sesuai keinginan direksi, bahwa transformasi digital adalah keniscayaan di zaman sekarang agar tetap bersaing. Kami tidak berhenti, kami akan terus kembangkan ini bersama kawan-kawan dari PT Telkom untuk fase berikutnya," sambungnya.



Menurut dia, pengembangan tahap berikutnya adalah memperluas implementasi smart machine pada seluruh pabrik perusahaan lainnya di Indonesia serta memutakhirkan proses rantai nilai perusahaan yang bergerak dari hulu hingga hilir layanan kesehatan.

Selain memproduksi bahan baku obat dan obat, PT Kimia Farma juga bergerak dalam bisnis perdagangan obat, apotek, laboratorium, klinik hingga klinik kecantikan. Diharapkan, integrasi seluruhnya melalui IoT akan lebih meningkatkan layanan ke masyarakat melalui peningkatan kinerja perusahaan


Gabungkan IoT, 2 BUMN Diakui Dunia Internasional



(agt/afr)