"Nggak ada, terus saja," tegas Menkominfo saat ditemui di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Jakarta, Senin (26/8/2019).
Rudiantara menjelaskan bahwa konstruksi Palapa Ring Paket Timur sudah rampung dikerjakan terhitung pada 17 Agustus kemarin. Setelah itu, proses selanjutnya adalah masa periode stabilisasi dan integrasi dengan wilayah lainnya, Palapa Ring Paket Barat dan Palapa Ring Paket Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Paling lama antara minggu kedua atau ketiga September semua sudah selesai, tapi dengan kondisi Papua sekarang, nggak ada untuk menunda Palapa Ring," sebutnya.
Di sisi lain, Rudiantara berpikir positif bahwa ketika itu akses internet di sana sudah kembali dinikmati warga setempat.
"Nanti kalau misalkan terlambat bagaimana? kebijakan dibuka ternyata internetnya belum siap. Jadi, nggak ada alasan Palapa Ring ditunda hanya gara-gara ini (pemblokiran akses internet di Papua dan Papua Barat)," pungkasnya.
Sebagai informasi, Palapa Ring Paket Timur mencakupi wilayah wilayah Nusa Tenggara Timur-Maluku-Papua Barat-Papua. Pembangunan infrastruktur ini dikerjakan oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) melalui PT Palapa Timur Telematika selaku konsorsium pemenang lelang di area ini.
Palapa Ring dibagi ke dalam tiga paket, yaitu paket barat, paket tengah, dan paket timur. Khusus untuk paket timur, pembangunan infrastruktur ini akan menjangkau 35 kota/kabupaten yang tersebar mulai dari Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
Untuk menghubungkan 35 kota/kabupaten ini, setidaknya kabel serat optik sepanjang 8.454 kilometer digelar oleh PT Palapa Timur Telematika selaku konsorsium pemenang lelang yang dilakukan oleh Kominfo. Terkait 8.454 kilometer ini sudah mencakup penggelaran kabel darat, kabel laut, dan radio microwave.
(agt/fyk)