Mengutip dokumen terkait dan sumber mantan karyawan, Washington Post melaporkan Huawei bekerja sama dengan perusahaan milik pemerintah China, Panda International Information Technology, dalam berbagai proyek telekomunikasi sedikitnya dalam 8 tahun sampai 2016.
Dikutip detikINET dari CNN, mereka disebut membangun BTS dan antena untuk membantu Korut membuat jaringan 3G. "Hal ini dilakukan secara rahasia. Mereka memakai nama kode untuk menghindari penyebutan Korut," sebut John Hudson, penulis Washington Post.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nasib Huawei Hongmeng Anti Klimaks? |
Nama kode yang mereka gunakan adalah A9 untuk menggantikan Korut. Dalam tanggapannya soal artikel itu, Huawei menyatakan tidak punya aktivitas bisnis di Korut.
Mereka juga mengklaim patuh terhadap semua hukum dan regulasi di negara mereka beroperasi. "Termasuk semua kontrol ekspor dan aturan sanksi PBB, Amerika Serikat dan Uni Eropa," sebut Huawei.
AS sendiri sudah lama curiga Huawei mengakali sanksi yang mereka jatuhkan pada negara tertentu seperti Iran. Januari silam, Departemen Kehakiman menghukum Huawei karena dituding berhubungan bisnis dengan Iran.
Di sisi lain, Huawei juga dituding AS rentan menjadi alat mata-mata pemerintah China, khususnya dalam teknologi 5G sehingga negara-negara sekutu disarankan tak memanfaatkan perangkat Huawei. Huawei berulangkali membantah tuduhan tersebut.
(fyk/krs)