Diungkapkan Smartfren, pengembangan teknologi 4G+ telah dilakukan beberapa tahun sebelumnya. Hal ini dilakukan Smartfren untuk menyambut era 5G.
"Sebetulnya sejak 2015 kita sudah 4G+. Kenapa tidak kita gaungkan? Karena kita baru memasang dual band dan carrier aggregation," ujar VP Technology Relations and Special Project Smartfren Munir Syahda Prabowo di Palembang, Sumatera Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu di tahun 2017, Smartfren menambah kemampuan berupa Voice over LTE (VoLTE). Untuk mempermudah gambarannya, VoLTE ini dapat kita jumpai ketika pengguna memakai layanan WhatsApp call, Skype call, maupun Line call.
Kemudian di tahun berikutnya, Smartfren resmi menasbihkan diri sebagai bukan operator CDMA lagi, melainkan sudah jadi operator 4G LTE secara penuh.
![]() |
Penanda bahwa Smartfren sudah 4G+ dilihat secara teknologinya yang dibuktikan dengan adanya teknologi tambahan, mulai dari massive Carrier Aggregation (CA), Multi Input Output Antenna (MiMo), Quadratur Amplitude Modulations (QAM), dan Beam Forming (8T8R).
Pada prinsipnya, semua teknologi itu berfungsi meningkatkan kecepatan dan stabilitas trafik data 4G dengan penggabungan teknologi kanal frekuensi secara dinamis, memperbanyak I/O gate pada tiap BTS, dan pengaturan transportasi paket datanya secara lebih efektif dan efisien.
Dalam pengujian 4G+ yang dilakukan oleh Smartfren di Jakarta, layanan tersebut dikatakan mampu menembus kecepatan 198 Mbps.
"Untuk saat ini kita sudah 4G+," tegas Munir.
Tonton juga 'Ini Operator di Indonesia yang punya 4G LTE Paling Kencang':
(rns/rns)