Direktur Network and IT Solution Telkom Zulhefi Abidin mengatakan, satelit Telkom 4 sudah dinyatakan siap untuk diluncurkan pada tahun ini. Disebutkan olehnya, proses rampungnya perakitan hingga pengujian satelit generasi terbaru Telkom itu tercapai pada Maret 2018.
"Untuk peluncurannya itu ada slot, punya schedule, dan schedule kita itu antara Mei sampai Agustus. Itu slot kita, itu yang lagi diproses (tetapkan kapan peluncurannya). Paling telat Agustus, lah," ujar Zulhefi ditemui di Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (18/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya, Telkom 1 sudah tidak di sana lagi, sudah kita shutdown. Nah, sekarang Telkom 4 yang akan mengisinya," papar Zulhefi.
Telkom sendiri telah memulai perjanjian kontrak untuk Telkom 4 terhitung sejak akhir Februari 2016 lalu. Untuk kontraktor utama pembuatan satelitnya (spacecraft) menggunakan Space System/Loral (SSL) dengan kontrak On Ground Delivery.
Sedangkan launcher atau roket peluncurnya menggunakan punyanya Falcon-9 dari SpaceX punyanya Elon Musk, yang juga memiliki pabrikan mobil Tesla. Kedua perusahaan ini berasal dari Amerika Serikat.
Karena pabrikan satelit dan peluncurnya sama-sama dari Amerika Serikat, maka satelit Telkom 4 rencananya akan diberangkatkan dari Cape Canaveral Air Station Space di Florida.
Satelit Telkom 4 sendiri akan memiliki kapasitas dan cakupan Standard C-Band sebanyak 24 transponder (Asia Tenggara), Standard C-Band 24 transponder (Asia Selatan), dan Extended C-Band 12 transponder (Asia Tenggara). Total kapasitas yang diusung sebanyak 60 transponder.
"Spesifikasi Telkom 4, kapasitasnya lebih besar, 60 transponder. Spektrumnya lengkap, ada Standard C-Band dan Extended C-Band. Sementara satelit Telkom 1 cuma punya 36 transponder. Jadi satelit Telkom 4 itu dua kali lipatnya," pungkas Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga. (jsn/rou)