Gebrakan Infrastruktur Telekomunikasi di Era Jokowi
Hide Ads

3 Tahun Jokowi-JK

Gebrakan Infrastruktur Telekomunikasi di Era Jokowi

Adi Fida Rahman - detikInet
Jumat, 20 Okt 2017 16:16 WIB
Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor II
Jakarta - Selama tiga tahun Indonesia di bawah kepemimpinan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, pembangun sarana dan prasarana cukup gencar. Tidak cuma jalan raya di daerah, tapi juga infrastruktur telekomunikasi hingga wilayah pelosok.

Lewat program tol informasi, Jokowi memang menginstruksikan para menterinya, khususnya Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, untuk melakukan pemerataan penyebaran informasi dan komunikasi hingga daerah terpencil.

Langkah tersebut dimulai dengan menghadirkan layanan 4G pada akhir tahun 2015 lalu atau 100 hari sejak kepemimpinannya. Kini hampir sebagian besar wilayah di Indonesia sudah terselimuti jaringan generasi keempat itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi Genjot Infrastruktur TelekomunikasiFoto: Adi Fida Rahman/detikINET



Bila mengacu pada data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), pada 2016 jaringan 4G LTE sudah menjangkau 58 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Penyedia layanan 4G terus ditingkatkan, hingga Juli 2017 sudah menjangkau 297 kabupaten dan kota di Tanah Air.

Upaya perluasan 4G belum selesai. Kominfo melelang sisa frekuensi 2,1 GHz dan 2,3 GHz agar dapat menambah kapasitas bagi pelanggan 4G. Proses seleksi telah dimulai akhir September dengan Telkomsel menjadi pemenang 2,3 GHz sementara 2,1 GHz masih berlangsung.

Untuk daerah 3T (terdepan, tertinggal dan terluar), pemerintah menargetkan dapat menancapkan 5.000 BTS di area-area yang tidak akan dimasuki oleh para operator karena faktor bisnis. Untuk tahun ini saja, pemerintah dapat membangun 500 BTS. Hingga sekarang 250 BTS sudah aktif.

Palapa Ring dan Satelit
Jokowi Genjot Infrastruktur TelekomunikasiFoto: detikINET/Achmad Rouzni Noor Ii

Untuk makin menghubungkan seluruh daerah di Indonesia dengan internet cepat, pemerintah membangun Palapa Ring. Kominfo membagi Palapa Ring menjadi tiga, Paket Barat, Tengah dan Timur.

Untuk wilayah barat akan direntangkan fiber optik bawah laut sepanjang 1.122 km. Sementara di wilayah tengah akan digelar serat optik baik darat maupun laut sepanjang 1.676 km. Sementara di paket wilayah timur, panjang kabel optik sekitar 5.681 km di laut dan darat.

Palapa Ring Barat direncanakan beroperasi Februari 2018. Tapi Kominfo tengah mengusahakan agar dapat beropersi lebih cepat. Sejauh ini, status pembangunannya telah mencapai lebih dari 72%. Agustus lalu pergelaran kabel laut Paket Barat telah dimulai. Untuk di darat sendiri sudah selesai.

Palapa Ring paket Tengah telah mencapai 26% dan Palapa Ring paket Timur sudah 17% pengerjaan. "Pengadaan tanah sudah hampir 100%. Pengadaan tanah di Papua menjadi tantangan tersendiri karena kebanyakan tanah adat. Jadi cara penyelesaiannya berbeda," ungkap Menkominfo Rudiantara.

Pemerintah menargetkan Palapa Ring dari Barat ke Timur dapat beroperasi 2019. Menkominfo optimistis target tersebut terealisasi tepat waktu. Palapa Ring diharapkan nantinya akan menjadi backbone yang membuat seluruh kabupaten dan kotamadya di Tanah Air terhubung internet kecepatan tinggi.

Jokowi Genjot Infrastruktur TelekomunikasiFoto: Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informatika (BAKTI)


Namun pemerintah menyadari Palapa Ring belum cukup untuk menjangkau daerah terpencil dan perbatasan. Solusinya pemerintah akan menghadirkan satelit untuk internet cepat. Saat ini pengadaan satelit pemerintah telah masuk Peraturan Presiden.

"Satelit ini secara teknologi merupakan leapfrog. Kami tidak menggunakan satelit komunikasi. Tapi akan deploy high throughput satelit (HTS) khusus internet," jelas pria yang kerap disapa Chief RA ini.

Selain 70 ribu desa dan kecamatan, satelit ini akan menghubungkan 262 ribu sekolah, 9 ribu puskesmas serta kantor Kodim, Korem, Koramil, Polres dan Polsek. (afr/rou)
Berita Terkait