Baik Telkom maupun pabrikan satelit Telkom 1, Lockheed Martin, masih menyelidiki kasusnya. Namun kabar soal penyebab matinya Telkom 1 pun kadung bermunculan. Salah satunya, satelit tersebut disebut hancur berkeping-keping menurut laporan ExoAnalytic Solutions.
Mengenai hal ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengimbau agar masyarakat tidak langsung mempercayai informasi tersebut bila bukan langsung bersumber dari Telkom maupun Lockheed Martin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masyarakat, khususnya pelanggan Telkom 1, diharapkan bersabar dulu karena Telkom tengah fokus memulikan layanan. Di samping itu, Menkominfo berpesan agar penyelidikan tentang kasus Telkom 1 itu bisa dilakukan secara transparan.
"Tunggu laporan resmi dari Telkom dan Lockheed Martin. Saya minta lakukan secara transparan," sebut Chief RA.
Telkom 1 dinyatakan bermasalah sejak Jumat (25/8/2017). Sejak itu, BUMN ini langsung gerak cepat untuk memulihkan layanan terlebih dahulu. Sejauh ini sudah 66% jaringan ATM dinyatakan online kembali setelah beberapa hari offline terkena dampak matinya Telkom 1.
Mengenai sumber permasalahan Telkom 1, Dirut Telkom Alex J. Sinaga mengatakan penyebabnya masih ditelusuri oleh Telkom dan Lockheed Martin. Jawaban hampir serupa terucap ketika ia mendapat pertanyaan mengenai besar kerugian yang dirasakan oleh Telkom dan pelanggannya akan matinya Telkom 1.
"Penyebab dan kerugian masih didalami para expert Telkom dan Lockheed Martin. Ibarat pesawat, kita evakuasi penumpang dulu, kalau penyebabnya itu butuh waktu panjang biasanya. Teknologi satelit itu complicated," tandas Alex. (rou/rou)