Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik di seluruh Indonesia sepanjang 36 ribu kilometer. Proyek strategis nasional ini dibagi ke dalam tiga paket, yakni paket barat, paket tengah, dan paket timur.
"Berdasarkan kontrak semua harus mulai beroperasi 2019, itu saja. Palapa Ring Barat itu Februari 2018 tapi upayakan maju beberapa bulan, ya akhir 2017 karena prosesnya sudah mencapai 72%," ujar Rudiantara di Batam, pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat kondisi perkembangan infrastruktur akses internet cepat ini lebih cepat dari yang diperkirakan, Palapa Ring Barat mengaku menyanggupi tantangan yang diucapkan oleh Rudiantara.
"Itu mungkin (terealisasi). Memang merancang proyek ini banyak cadangan waktu perkiraan yang akan menjadi kendala di proyek, pada kenyataannya bisa dipercepat. Commercial Operation Date memang di Februari 2018, melihat perkembangan (lebih) cepat, berencana lebih cepat untuk mengerjakan dan menyelesaikannya," tutur President Director Palapa Ring Barat Syarif Lumintarjo.
Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET |
Palapa Ring untuk paket barat ini sendiri telah menggelar di jalur darat sehingga tinggal laut saja yang belum dikerjakan.
Pergelaran kabel optik sisi laut terbagi menjadi 2 batch yang pada pelaksanaannya akan dikerjakan secara paralel. Hari Minggu (6/8/2017), menjadi salah satu tahapan terpenting dari pekerjaan proyek Palapa Ring paket barat, yaitu menggelar kabel serat optik laut batch 1 dengan total panjang kabel kurang lebih 1.242 km.
Jarak tersebut meliputi segmen Tanjung Bembam Batam – Tarempa (sepanjang 369 km), segmen Tarempa – Ranai (322 km), segmen Ranai – Singkawang (352 km), dan segmen Sekanah Daik Lingga – UQJ Bintan Tanjung Bembam (199 km).
Selanjutnya adalah segmen Batam – Karimun – Tebing Tinggi – Bengkalis – Siak serta segmen Daik Lingga – KualaTungkal akan dilanjutkan pada batch 2.
Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET |
Penggelaran kabel di batch 1 dilakukan dengan kapal Limin Venture yang berbendera Indonesia berjenis vessel. Walaupun mempunyai kapasitas penyimpanan kabel sepanjang 1.500 km, namun kapal yang memiliki 3 tangki penyimpanan kabel tersebut hanya bisa menggelar kabel dengan batas kedalaman minimum 20 meter saja.
"Tanggal 14 Agustus, kapal dan kru mulai berangkat (gelar kabel optik di laut)," imbuh Syarif.
Sementara batch 2 dengan panjang 505 kilometer dengan menghubungkan segmen Batam - Karimun - Tebing Tinggi - Bengkalis - Siak serta segmen Daik Lingga - Kuala Tungkal. Proyeksi penggelaran kabel laut batch 2 dilakukan pada September sampai Desember 2017. (rns/rns)












































Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET
Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET