Program ini merupakan kegiatan tanggung jawab sosial XL yang dilakukan dengan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yang dibuka secara simbolis dengan penandatanganan nota kesepahaman di SMKN 3 Sukawati, Bali, Senin (8/5/2017).
"Kami menyambut baik program ini karena ada manfaat yang didapat dari program XL itu sendiri. Yaitu penerapan teknologi untuk meningkatkan mutu pendidikan," ujar Kepala Sekolah SMKN 3 Sukowati, I Gusti Ngurah Serama Semadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program ini sendiri sebenarnya sudah berjalan sejak November 2016 lalu. Dan sudah ada 100 sekolah di 30 kabupaten/kota di 15 provinsi, dengan sekitar 5 ribu siswa yang sudah bisa mendapat manfaat dari program ini.
"Kami bukan guru, tetapi kami bisa memberikan infrastruktur supaya SMA dan SMK bisa muncul ke permukaan," ujar Eka B. Danuwirana, Chief of Corporate Affairs Officer XL Axiata dalam acara yang sama.
Salah satu manfaat yang bisa diambil dari program ini adalah siswa bisa memamerkan karya-karyanya di internet. Harapannya adalah karyanya itu bisa dikenal secara luas, baik dalam maupun luar negeri.
"Melalui internet karya siswa bisa ditampilkan ke luar negeri lewat situs. Siapa tahu dari situ mereka bisa diundang ke luar negeri," tambah Eka.
Melalui program ini, selanjutnya XL Axiata akan mendapatkan bantuan antara lain berupa data sekolah-sekolah tingkat SMA/SMK di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan guna penyaluran donasi perangkat mobile broadband (MBB) untuk mengakses internet cepat 4G LTE.
Mengingat MBB hanya bisa dioperasikan secara maksimal di jaringan 4G LTE, maka sekolah-sekolah penerima harus berada di kota-kota yang sudah terjangkau layanan 4G LTE. Hingga saat ini layanan XL 4G LTE tersebar di 103 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. (asj/fyk)