Begitu yang diucapkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara usai menyaksikan nonton bareng (nobar) bersama Telkom Group dan perwakilan Arianespace di Telkomsel Smart Office, Rabu (15/2/2017).
Seperti diketahui, peluncuran Telkom 3S dilakukan pada pukul 18.39 waktu Guyana Prancis pada 14 Februari 2015 atau sekitar pukul 04.39 tanggal 15 Februari 2017 untuk waktu Indonesia Barat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudiantara mengungkapkan satelit Telkom 3S akan sangat berguna karena Indonesia masih kekurangan pasokan satelit. Padahal kebutuhannya cukup tinggi.
"Makanya sekarang banyak satelit asing 'terpaksa' harus kita gunakan untuk memenuhi demand yang ada. Namun demikian, satelit-satelit asing itu landing right atau hak labuhnya hanya diberikan kepada perusahaan Indonesia," ucapnya.
Usai peluncuran, Telkom 3S menuju slot orbit di 118 BT. Namun, satelit ini akan mampir terlebih dahulu di slot 135,5 BT untuk pengetesan, khususnya untuk transponder C-Band dan Extended C-Band. Alasannya karena di slot orbit 118 BT masih ada satelit Telkom 2 yang beroperasi.
Setelah pengetesan berjalan lancar, dan tiga kali mengelilingi bumi selama 10-15 hari, satelit Telkom 3S ini akan didorong oleh roket peluncur internal untuk masuk orbit 118 BT di ketinggian 36 ribu kilometer dari permukaan bumi.
Satelit Telkom 3S sendiri mengusung 42 transponder, yakni 24 transponder C-Band, 8 transponder Extended C-Band, dan 10 transponder Ku-Band. Biaya Telkom dalam meluncurkan satelit ini adalah USD 215 juta. (fyk/fyk)